Seorang pengurus lapangan atau yang biasa disebut groundsman bisa memodifikasi lapangan dengan teknik sederhana hingga yang paling rumit.
Leicester City’ groundsman is on another level pic.twitter.com/o6yJjKk14T
— Football Tweet (@Football__Tweet) November 13, 2019
Paling umum, adalah menciptakan efek perbedaan warna berbentuk garis dan kotak-kotak yang paling banyak menghiasi lapangan-lapangan di stadion Indonesia.
Biasanya, ada dua teknik umum yang digunakan untuk menciptakan efek itu; yakni dengan dengan cara tradisional dan modern.
Kebanyakan di Indonesia, mempercantik lapangannya dengan cara tradisional atau yang dikenal dengan modifikasi teknik tebal-tipis.
Teknik tebal-tipis ini dilakukan dengan memotong beberapa sisi rumput demi menghasilkan perbedaan warna lapangan.
Sedangkan teknik refleksi cahaya dilakukan dengan memotong atau mendorong rumput ke arah yang berbeda di sisi-sisi tertentu.
Sesuai namanya, efek refleksi akan tercipta karena perbedaan cara memotong atau mendorong rumput.
Teknik refleksi cahaya disebut modern karena memerlukan peralatan khusus, sedangkan teknik tebal-tipis disebut tradisional karena hanya membutuhkan gunting rumput.
Hasilnya pun berbeda, teknik tebal-tipis berakibat adanya perbedaan ketinggian rumput di beberapa titik.
Editor | : | Nungki Nugroho |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar