Hanya saja, Ketut/Apri beberapa kali kehilangan poin penting karena melakukan kesalahan sendiri dalam penyelesaian akhir.
Keputusan tim pelatih tidak menurunkan Apriyani bersama rekan duetnya, Greysia Polii, mendapat sorotan.
Seperti diketahui, Greysia dan Apriyani merupakan pasangan ganda putri nomor satu yang dimiliki Indonesia saat ini.
Menanggapi hal itu, Kabid Binpres PBSI Susy Susanti menjawab bahwa tidak menurunkan Greysia dan Apriyani merupakan bagian dari strategi.
Baca Juga: Begini Gebrakan PSSI Awasi Kinerja Wasit Pertandingan di Liga Indonesia
"Selain mengistirahatkan Greysia, kalau melihat rekor pertemuan Greysia/Apriyani dengan ganda pertama Thailand kan menang-kalah," kata Susi, dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
Peraih medali Olimpiade Barcelona 1992 itu mengatakan bahwa dengan menurunkan pasangan dadakan itu lebih bagus, karena saat ini Greysia/Apriyani harus menjaga poinnya.
Apalagi saat ini pasangan andalan Indonesia itu berada di posisi peringkat ke-7 dengan 71,705 poin menuju Olimpiade Tokyo 2020, sehingga masih rentan untuk digeser negara lain.
"Kalau kalah dari lawan yang rangkingnya di bawah, maka lawan akan mendapat poin sebesar 1/100 dari total poin rangking Greysia/Apriyani," ujar Susi.
Baca Juga: Rekap Kejuaraan Beregu Asia 2020 - Dikalahkan Thailand, Tim Putri Terancam Hadapi Juara Bertahan
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Badminton Indonesia.org |
Komentar