"Proses UEFA yang ia awasi secara konsisten bocor dan cacat sehingga hasil yang ia sampaikan kecil kemungkinan untuk diragukan lagi.
"Klub secara resmi akan komplain ke Badan Disipliner UEFA, keluhan yang divalidasi oleh keputusan CAS."
"Singkat kata, kasus ini dimulai oleh UEFA, dikejar oleh UEFA, dan dijatuhi hukuman oleh UEFA. Dengan proses prahukum ini selesai, Klub akan mengejar penilaian berimbang secepatnya dan akan, selaku langkah pertama, memulai diskusi dengan Court of Arbitration for Sport pada kesempatan tercepat."
Baca Juga: Irfan Bachdim Berharap Pemain Muda di Timnas Indonesia Bisa Berikan yang Terbaik
The money PSG got from Qatar's Tourism Authority in sponsorship - that helped them buy their success: €215m a year.
— Nick Harris (@sportingintel) 2 November 2018
The true market value of that deal according to the leaked documents: €2.78m a year.https://t.co/KrxURAEc0E
Kasus pelanggaran FFP Man City bermula pada November 2018 saat rilisnya bocoran sejumlah dokumen dan email yang dirilis oleh Football Leaks, yang diterbitkan majalah asal Jerman, Der Spiegel.
Sejak saat itu, UEFA melalui CFCB melakukan penyelidikan atas Man City.
Di dalam bocoran email dan dokumen yang dipublikasikan Der Spiegel, terdapat bukti adanya campur tangan Presiden FIFA saat ini, Gianni Infantino dalam melindungi Manchester City agar lolos hukuman FFP pada 2014.
Man City tersangkut masalah saat hasil audit dari tim independen yang ditunjuk UEFA menyatakan bahwa nominal dana dari sponsor masing-masing klub terlalu besar.
City melalui pemiliknya, Sheikh Mansour Bin Zyaed Al Nahyan menggelembungkan dana sponsor (Etihad) agar tidak merugi dan lolos dari hukuman FFP.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Der Spiegel, Uefa.com, Mancity.com |
Komentar