Baca Juga: Austrian Open 2020 - Teges/Indah Dihentikan Wakil Taiwan
Sebanyak lima atlet tunggal putra diproyeksikan untuk ambil bagian, mereka adalah Alan Budikusuma, Joko Suprianto, Ardy B Wiranata, Hermawan Susanto, dan Haryanto Arbi.
"Saat sudah ditunjuk bulu tangkis masuk Olimpiade, tentunya sangat luar biasa. Persaingan mulai terasa. Mungkin kalau turnamen perorangan yang lain seperti All England dan pertandingan Open yang lain kan bisa satu tahun sekali," ucap Alan.
"Tetapi, kalau Olimpiade ini merupakan turnamen terbesar di seluruh cabang olahraga. Istilahnya di seluruh jagat ini kalau turnamen ya puncaknya pasti di Olimpiade. Jadi, setiap atlet tentunya ingin ikut," tutur Alan.
Alan mengakui bahwa proses kualifikasi menuju Olimpiade Barcelona 1992 cukup bersaing.
Alan dan empat pebulu tangkis tunggal putra lainnya bersaing dalam jangka waktu setahun untuk memperebutkan tiket Olimpiade.
"Saat itu, kalau pemain tunggal lolos delapan besar masuk ranking dunia, bisa tiga pemain ikut (Olimpiade). Kalau tidak ada pemain yang lolos delapan besar, hanya mengirim dua wakil. Akhirnya saat itu yang lolos ada tiga, saya, Ardy dan Hermawan," tuturnya.
Alan menceritakan perjalanannya menuju Olimpiade tidaklah mudah. Setelah terpilih menjadi wakil Indonesia di Barcelona, penampilan Alan justru mengalami penurunan.
Baca Juga: Ihsan Maulana Masuk Daftar 5 Wakil Indonesia pada Orleans Masters 2020
Alan yang diharapkan mampu mencuri kemenangan pada Piala Thomas 1992 yang digelar Mei, tak bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar