BOLASPORT.COM - Mantan pemain Juventus dan Napoli, Emanuele Giaccherini menilai gaya bermain Maurizio Sarri atau biasa disebut Sarriball tak cocok untuk dimainkan Cristiano Ronaldo di Juventus.
Juventus kalah dari Lyon 0-1 pada laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions.
Pasca-pertandingan, Maurizio Sarri mengeluh jika para pemainnya tak mengalirkan bola secara cepat.
Mantan pemain Juventus dan Napoli, Emanuele Giaccherini punya penilaian tersendiri mengenai kondisi tersebut.
Pemain yang kini membela klub Serie B, Chievo Verona itu menyatakan gaya bermain Sarri tak cocok diterapkan di Juventus yang memiliki Cristiano Ronaldo.
Baca Juga: Shopee Liga 1 2020 - Daftar 30 Pemain Madura United, 2 Nama Tenar Tersingkir
"Klub sudah memilih langkah spesifik untuk memanggil pelatih yang punya dasar sepak bola passing cepat yang sudah terbukti di Napoli," kata Giaccherini dilansir BolaSport.com dari Football-Italia.
"Hal tersebut sulit diterapkan di Juve, karena mereka punya Ronaldo yang punya gaya bermain sendiri. Anda tak bisa memintanya untuk melakukan perubahan," tambahnya.
Menurut Giaccherini, Juventus telah berkembang selama bertahun-tahun sebagai tim yang memainkan berbagai macam gaya permainan.
Ini adalah masalah tersendiri buat Sarri, dan bagi Giaccherini Mario Mandzukic lebih cocok bermain ketimbang Ronaldo di Juventus.
"Sarri menderita karena tim ini telah dibangun selama bertahun-tahun dengan bermain banyak tipe permainan yang berbeda."
"Dalam pandangan saya Mandzukic lebih ideal tetapi klub telah mengambil pilihan lain," ujarnya.
Baca Juga: Pertengahan April, Persib Dihadapkan Empat Laga Berat Secara Beruntun di Liga 1 2020
Emanuele Giaccherini anser inte att man kan spela Sarriball med Cristiano Ronaldo i Juventus medan Mario Mandzukic hade varit ideal för Maurizio Sarris fotboll:
"Klubben har gjort specifika val genom att ta in en tränare som baserar sin fotboll på snabba passningar, pic.twitter.com/XA7I1LOr7d
— Juventus Club Svezia (@ClubSvezia) 27 February 2020
Giaccherini memaklumi rasa frustrasi Maurizio Sarri pada laga melawan Lyon.
Sarri tak bisa mengerti pemainnya yang tak menjalankan taktik aliran bola cepat.
"Juve memainkan tempo yang lambat, mereka tida melakukan sentuhan satu-dua, karena ada perbedaan kualitas antara pemain Juve dan Napoli (karena Sarri menerapkan Sarriball di Napoli sebelumnya," ujarnya.
"Bianconeri punya pemain yang bisa mengubah permainan, sementara Napoli lebih ke usaha seluruh tim. Juve memainkan Ronaldo, jadi Sarri harus beradaptasi seterusnya," tambahnya.
Pelatih Juventus, Maurizio Sarri mengeluhkan para pemain Juventus yang sangat lambat mengalirkan bola sehingga tak ada peluang berarti yang membahayakan gawang Lyon.
"Saya tak mengerti pemain gagal paham pentingnya mengalirkan bola secara cepat," ujar Sarri dikutip BolaSport.com dari Football-Italia.
"Sulit dijelaskan, tetapi babak pertama aliran bola terlalu lambat, tidak ada pergerakan, sehingga lawan melakukan pressing, memenangi bola dan bahkan mencetak gol," tambahnya.
Baca Juga: Perasaan Serupa dari Tiga Wonderkid Persebaya Jelang Liga 1 2020
Selain tak mengalirkan bola secara cepat, Sarri juga mengkritisi pemain yang tidak memiliki agresivitas ketika menyerang.
"Kami tidak memiliki determinasi dan agresivitas saat menyerang, dan selama 15 menit kami juga buruk dalam bertahan."
"Babak kedua lebih baik, tapi tidak cukup untuk memenangi sebuah laga Liga Champions. Saya tak mengerti (pemain tak menerapkan aliran bola cepat). Ini adalah fundamental, kami akan terus mengasahnya, cepat atau lambat pemain akan punya konsep ini di kepala mereka," ujarnya.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Komentar