BOLASPORT.COM - Wabah virus Corona (COVID-19) membuat Dorna selaku penyelenggara MotoGP merombak kalender balap MotoGP 2020.
Bos Dorna Carmelo Ezpelata mengatakan bahwa kemungkinan MotoGP 2020 akan digelar hingga jelang akhir tahun tepatnya pada natal 25 Desember mendatang.
Seri balap pertama MotoGP 2020, GP Qatar, 6-8 Maret dibatalkan terkait pembatasan perjalanan yang diterapkan Qatar dari Italia.
Seperti diketahui, Italia termasuk negara yang terkena dampak serius dari wabah virus corona. Padahal, sebagian besar tim MotoGP bermarkas di Negara tersebut.
Namun, Moto2 dan Moto3 Qatar tetap berlangsung karena tim sudah berada di Qatar untuk tes pramusim pada 28 Februari - 1 Maret.
Selain itu, MotoGP Thailand yang akan digelar pada 20-22 Maret mendatang ditunda pelaksanaannya.
"Secara kontrak dengan FIM (Federasi Motorsport Internasional), mereka mengatakan akan menggelar minimal 13 balapan. Tetapi, kami berencana menyelenggarakan 19 balapan tersisa," kata Ezpeleta dilansir BolaSport.com dari Crash.
"Ada kemungkinan bahkan dalam kasus terburuk dengan lebih banyak pembatalan seri balap, kami akan menggelar balapan di negara-negara yang tidak mengalami musim salju saat Natal," ucap Ezpelata.
Baca Juga: Jadwal GP Qatar 2020 - Tanpa Kelas Utama, Menanti Progres Adik Valentino Rossi pada Seri Perdana
Menurut Ezpelata, pihaknya akan berbicara kepada Presiden FIM untuk kemungkinan menunda upacara pemberian hadiah kepada pemenang balapan musim 2020.
Pemberian hadiah dijadwalkan pada 21-22 November. Tetapi, Dorna berencana menggelar balapan pada tanggal tersebut.
Ezpeleta mengungkapkan bahwa pihaknya akan berusaha menggelar MotoGP di Amerika Serikat dan memajukan seri balap Spanyol di Aragon untuk mengurangi jeda balapan.
Namun, rencananya ini terkendala masalah logistik dengan pemberitahuan singkat satu bulan kepada para tim.
Akibatnya, GP Aragon telah dimajukan hanya dalam satu minggu (25-27 September) untuk mengakomodasi GP Thailand yang dijadwalkan ulang pada 2-4 Oktober.
Dari situ, akan ada jeda selama sepekan bagi pembalap dan tim sebelum tiga seri balap di Jepang, Australia, dan Malaysia.
Baca Juga: Walau Lama Tak Menang, Sumbangsih Valentino Rossi Masih Dibutuhkan Yamaha
Sementara itu, kalender balap MotoGP 2020 sudah dirilis ulang. Ezpeleta mengakui bahwa gangguan lebih lanjut dari wabah virus corona adalah larangan perjalanan dari negara tertentu yang dapat memaksa perubahan lebih lanjut.
"Segalanya masih mungkin. Yang paling penting bagi kami adalah memiliki solusi bersama," ujar Ezpelata.
"Kami selalu mengatakan bahwa Dorna dalam perjanjian dengan IRTA (International Race Teams Association) dan FIM adalah perusahaan yang menggelar balapan dan ini adalah kewajiban kami meskipun ada hal-hal lain."
"Bagi kami itu lebih penting daripada sisi ekonomi atau apa pun. Untuk menggelar balapan, saya yakinkan Anda dengan kolaborasi dengan IRTA, MotoGP, Moto2, dan manajer tim Moto3 yang kami coba lakukan," ucap Ezpelata.
"Saya tidak akan mengatakan sekarang jika saya optimis. Tetapi, satu-satunya hal yang saya janjikan kepada Anda adalah bahwa kami akan bekerja keras agar solusi apa pun bisa terjadi dengan 19 balapan tersisa."
Dengan batalnya MotoGP Qatar, tim akan menerima penggantian dana karena mereka sudah menghabiskan uang untuk datang.
"Balapan MotoGP dibatalkan karena kami tidak memiliki peluang lain. Qatar berkomitmen tetap menggelar balapan tahun depan karena mereka sudah dikontrak," ucap pria asal Spanyol itu.
Baca Juga: MotoGP Qatar 2020 Batal, Andrea Dovizioso: Marc Marquez Diuntungkan, Saya Tidak
Jika pada akhir musim ada kemungkinanperubahan, Dorna akan melihat perkembangan.
"Namun, mulai hari ini kami akan mengadakan balapan Moto2 dan Moto3 dan pada prinsipnya MotoGP Qatar dibatalkan."
Terlepas dari niat MotoGP, Ezpeleta juga menerima terikat keputusan pemerintah terkait tentang larangan perjalanan dan prosedur perlindungan virus corona.
"Tujuan kami ( FIM, IRTA, dan Dorna) adalah mempertahankan jumlah balapan maksimum. Selebihnya, kami akan mengambil langkah-langkah seperti di Sirkuit Internasional Losail mengenai kehadiran penonton yang berada di paddock," ujar Ezpelata.
"Kami memiliki otoritas lokal, Organisasi Kesehatan Dunia yang terhubung untuk mencoba melakukan hal maksimal. Keinginan kami adalah memberi tahu semua orang bahwa kami ingin menggelar Grand Prix dan saya yakin kami bisa melakukannya," tutur Ezpelata.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar