Marcus/Kevin juga sempat berbalik unggul pada poin kritis 19-18 namun tumbang karena kehilangan tiga poin terakhir pertandingan.
Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, sudah cukup puas dengan penampilan Marcus/Kevin. Menurut Herry, Marcus/Kevin sudah tampil habis-habisan.
"Menurut saya mereka sudah habis-habisan, sudah maksimal kemarin," kata Herry, dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
"Cuma ada unsur hokinya juga, kemudian pada poin-poin akhirnya agak kurang sabar, kurang tenang sedikit. Khususnya Kevin yang terlalu buru-buru di depan," imbuhnya.
Baca Juga: Sebelum All England Open 2020, Hanya Sekali Minions dan Daddies Disingkirkan Lawan yang Sama
Kekalahan pada final All England Open 2020 memperpanjang rekor buruk Marcus/Kevin setiap kali berhadapan dengan Endo/Watanabe.
Dalam rekor pertemuan mereka menghadapi Endo/Watanabe, Marcus/Kevin menang dua kali dan selalu kalah dalam delapan pertandingan terakhir.
Herry IP percaya permainan Marcus/Kevin sudah membaik. Dengan level permainan seperti di final All England Open 2020 itu, Herry percaya anak asuhnya bisa menang.
"Saat final kemarin menurut saya ini yang paling maksimal. Paling mendekati dan memungkinkan untuk memenangkan pertandingan," kata Herry.
Baca Juga: Pelatih Beri Pesan kepada Praveen/Melati Setelah Jadi Juara All England Open 2020
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar