BOLASPORT.COM - Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dipercaya bisa mengalahkan sang rival dengan level permainan seperti di All England Open 2020.
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo harus mengubur mimpi meraih gelar juara dari All England Open untuk yang ketiga kalinya.
Impian pasangan ganda putra andalan Indonesia itu buyar setelah tumbang pada partai final All England Open 2020 di Arena Birmingham, Inggris, Minggu (17/3/2020).
Marcus/Kevin tumbang dalam duel sengit menghadapi Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang) dengan skor akhir 18-21, 21-12, 19-21.
Endo/Watanabe memang berhasil membuat Marcus/Kevin frustrasi dengan pertahanan mereka yang kuat. Berkali-kali smes keras dari Minions mereka patahkan.
Selain itu, pergerakan kok yang lebih lambat di lapangan memberikan keuntungan bagi Endo/Watanabe yang memilih posisi bertahan.
Permainan Marcus/Kevin sebenarnya tidak bisa dibilang buruk. Pada gim pamungkas mereka sanggup memberikan tekanan hingga bangkit dari ketertinggalan skor jauh.
Dua kali Marcus/Kevin sanggup mengejar keunggulan besar Endo/Watanabe saat itu, yaitu dari 0-6 menjadi 5-6 dan 9-14 menjadi 15-15.
Baca Juga: Demi Kebaikan, Ahsan/Hendra Rela Jalani Karantina yang 'Membosankan'
Marcus/Kevin juga sempat berbalik unggul pada poin kritis 19-18 namun tumbang karena kehilangan tiga poin terakhir pertandingan.
Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, sudah cukup puas dengan penampilan Marcus/Kevin. Menurut Herry, Marcus/Kevin sudah tampil habis-habisan.
"Menurut saya mereka sudah habis-habisan, sudah maksimal kemarin," kata Herry, dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
"Cuma ada unsur hokinya juga, kemudian pada poin-poin akhirnya agak kurang sabar, kurang tenang sedikit. Khususnya Kevin yang terlalu buru-buru di depan," imbuhnya.
Baca Juga: Sebelum All England Open 2020, Hanya Sekali Minions dan Daddies Disingkirkan Lawan yang Sama
Kekalahan pada final All England Open 2020 memperpanjang rekor buruk Marcus/Kevin setiap kali berhadapan dengan Endo/Watanabe.
Dalam rekor pertemuan mereka menghadapi Endo/Watanabe, Marcus/Kevin menang dua kali dan selalu kalah dalam delapan pertandingan terakhir.
Herry IP percaya permainan Marcus/Kevin sudah membaik. Dengan level permainan seperti di final All England Open 2020 itu, Herry percaya anak asuhnya bisa menang.
"Saat final kemarin menurut saya ini yang paling maksimal. Paling mendekati dan memungkinkan untuk memenangkan pertandingan," kata Herry.
Baca Juga: Pelatih Beri Pesan kepada Praveen/Melati Setelah Jadi Juara All England Open 2020
Herry menganggap Endo/Watanabe bisa dikalahkan asal punya serangan mematikan dan kondisi fisik yang prima.
"Kalau mau ambil poin dari mereka harus membunuh—harus menyerang. Nggak bisa kita dapat poin secara gratis, menunggu kesalahan mereka," kata Herry.
"Jadi benar-benar harus membunuh, makanya tenaga dan fisik harus fresh dan nggak boleh kendor," imbuh pelatih yang sudah mengabdi di pelatnas sejak 1993.
Baca Juga: Kekalahan Ahsan/Hendra Disebut karena Faktor Selalu Main 3 Gim
Baca Juga: Endo Bongkar Peran Watanabe dalam Kemenangan atas Marcus/Kevin di Final All England Open 2020
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar