"Semua klub akan menderita konsekuensi jika tidak ada sepak bola selama lebih dari tiga bulan karena mereka akan kehilangan koleksi gerbang, sponsor dan hak siar," kata Hodak
Hal ini akan semakin terasa imbasnya pada klub-klub kecil dengan nilai sponsor yang tidak begitu besar.
Mereka merupakan korban utama dari ganasnya industri sepak bola yang seharusnya berjalan normal.
Bojan mengungkapkan sudah ada klub Eropa yang telah mengalami likuidasi selama penghentian liga akibat pandemi covid-19.
Baca Juga: Pesta Kemenangan PSG Picu Ledakan Virus Corona di Prancis?
"Banyak klub di seluruh dunia sudah berjuang. Misalnya klub Slovakia, Zilina, akhirnya bangkrut setelah meminta para pemain untuk memotong gaji 80 persen."
"Mereka adalah klub Eropa pertama yang masuk ke likuidasi sejak wabah Corona," ujar Bojan.
“Ini akan menjadi masalah yang lebih besar jika klub-klub ini tidak memiliki banyak sponsor. Dan itu lebih buruk untuk klub yang sudah terlilit hutang. Para pemain mereka akan menderita," tambahnya.
Di Indonesia sendiri, kompetisi sudah dihentikan sejak pertengahan Maret lalu dan akan bergulir secepat-cepatnya pada bulan Juli mendatang.
Baca Juga: Ide Gila, Klub Liga Inggris Usulkan Lanjutkan Kompetisi di China
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Tribun Timur |
Komentar