BOLASPORT.COM- Pelatih PSM Makassar, Bojan Hodak menilai penghentian kompetisi dalam jangka waktu lama dapat berdampak buruk pada klub-klub sepak bola.
Penghentian kompetisi merupakan hal yang tidak diinginkan oleh seluruh insan sepak bola.
Utamanya bagi klub sebagai subjek utama yang terdampak paling besar dari berhentinya kompetisi.
Sebagai contoh Bojan Hodak menyinggung klub-klub Liga top Eropa saat ini sudah memberlakukan pemotongan gaji bagi para pemain dan ofisial mereka.
Baca Juga: Program Latihan Timnas Indonesia Terganggu Akibat Pandemi Virus Corona
Hal ini tentu demi menyelamatkan anggaran keuangan klub tanpa adanya pemasukan selama kompetisi berhenti.
Bayangkan saja berapa banyak kerugian yang dialami oleh klub dari batalnya satu pertandingan saja.
"Di Liga Inggris, klub menginginkan pemain untuk menerima rencana penangguhan upah sementara sebagian besar tim di La Liga, Bundesliga, Serie A dan Ligue memangkas gaji," terangnya dilansir dari Tribun Timur.
Baca Juga: Pelatih PSM: Klub-klub Sepak Bola Hancur Karena Virus Corona
"Semua klub akan menderita konsekuensi jika tidak ada sepak bola selama lebih dari tiga bulan karena mereka akan kehilangan koleksi gerbang, sponsor dan hak siar," kata Hodak
Hal ini akan semakin terasa imbasnya pada klub-klub kecil dengan nilai sponsor yang tidak begitu besar.
Mereka merupakan korban utama dari ganasnya industri sepak bola yang seharusnya berjalan normal.
Bojan mengungkapkan sudah ada klub Eropa yang telah mengalami likuidasi selama penghentian liga akibat pandemi covid-19.
Baca Juga: Pesta Kemenangan PSG Picu Ledakan Virus Corona di Prancis?
"Banyak klub di seluruh dunia sudah berjuang. Misalnya klub Slovakia, Zilina, akhirnya bangkrut setelah meminta para pemain untuk memotong gaji 80 persen."
"Mereka adalah klub Eropa pertama yang masuk ke likuidasi sejak wabah Corona," ujar Bojan.
“Ini akan menjadi masalah yang lebih besar jika klub-klub ini tidak memiliki banyak sponsor. Dan itu lebih buruk untuk klub yang sudah terlilit hutang. Para pemain mereka akan menderita," tambahnya.
Di Indonesia sendiri, kompetisi sudah dihentikan sejak pertengahan Maret lalu dan akan bergulir secepat-cepatnya pada bulan Juli mendatang.
Baca Juga: Ide Gila, Klub Liga Inggris Usulkan Lanjutkan Kompetisi di China
Dengan adanya regulasi dari federasi tersebut pihak klub diberi keringanan untuk membayarkan gaji pemain dan ofisial sebesar 25 persen.
Namun pelatih asal Kroasia itu menyayangkan keputusan tersebut dilakukan tanpa adanya pertimbangan dengan asosiasi pemain sepak bola Indonesia dalam hal ini adalah APPI.
“Ada masalah di liga Indonesia sekarang. PSSI mengumumkan bahwa semua tim diizinkan untuk membayar maksimal hanya 25 persen dari gaji para pemain selama dua bulan ke depan."
"Yang aneh adalah bahwa itu tidak didiskusikan dengan asosiasi yang mewakili pemain dan pelatih," keluhnya.
Baca Juga: Mariusz Machiarski Kenang Ada Seorang Dukun di Pertandingan Persib Bandung
Ia pun pesimis liga akan bergulir pada bulan Juli menurtnya kompetisi akan diberhentikan total musim ini.
“PSSI telah menangguhkan liga Indonesia, dan jika situasinya menjadi lebih baik, kemungkinan akan berlanjut pada 1 Juli tetapi beberapa kompetisi mungkin batal," pungkasnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Tribun Timur |
Komentar