"Zlatko Dalic memberi saya selamat untuk kesuksesan dan pencapaian saya (gol), dia mengatakan tahu segalanya dan mengikuti berita tentang saya."
"Dia mengatakan kepada saya bahwa dia turut menyesal saya tak bermain di liga yang lebih baik, karena Anda tahulah rasanya," tambahnya.
Meski demikian, Simic tak mempermasalahkan ucapan Dalic.
Pilihan Marko Simic telah bulat untuk berkarier di Asia, terutama di Liga Indonesia walau melewatkan kesempatan membela timnas Kroasia senior.
Baca Juga: DUEL KLASIK - 19 April 1995, Generasi Emas Ajax Amsterdam Hajar Bayern Muenchen 5-2
"Saya mengerti keputusannya, itulah mengapa saya tak pernah memaksa diri (untuk membela timnas Kroasia lagi)," ujar Simic.
Sebelum menangani Kroasia, Zlatko Dalic sama halnya dnegan Simic berkarier di benua Asia.
Ia menukangi dua klub asal Arab Saudi, Faisaly dan Al Hilal, sebelum pindah ke Uni Emirat Arab untuk melatih Al-Ain.
"Dalic dan saya pernah berbincang, dia mengatakan kepada saya bagaimana mereka (orang-orang Kroasia) meremehkan dia yang datang dari Asia," kata Simic.
"Tapi Dalic bilang kalau orang-orang tak tahu bagaimana telah berkembangnya sepak bola (di Asia), seberapa cepatnya permainan, dan seberapa susahnya mendapat kesuksesan di sana," tambahnya.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | YouTube, Jutarnji |
Komentar