Akibatnya, dua mata Novel terancam buta.
Mata kiri Novel rusak hingga 95 persen dan harus menjalani operasi berkali-kali di Singapura.
Sebelumnya, tim kuasa hukum Novel Baswedan yang dipimpin Haris Azhar mendesak Kapolri Jenderal Idham Azis dan Presiden Joko Widodo segera mengungkap dalang di balik kasus ini.
Menurut Haris Azhar, penyerangan air keras terhadap Novel ini bukan kejahatan biasa, melainkan kejahatan yang diduga sudah direncanakan dan terstruktur.
Novel sendiri dalam wawancara dengan Mata Najwa, Juli 2017, sempat menyebut ada jenderal polisi aktif yang diduga memerintahkan tim penyidik menghapus sidik jari pelaku yang tertinggal di cangkir wadah air keras saat olah tempat kejadian perkara.
Namun, Novel tak pernah mengungkap namanya saat ditanyai polisi.
"Sejak awal jejak-jejak keterlibatan anggota Polri dalam kasus ini sangat jelas, salah satunya adalah penggunaan sepeda motor kepolisian," ujar tim advokasi dalam pernyataan tertulis.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar