"Kalau Praveen Jordan punya power sekali smash, Tontowi serangannya tajam dan cepat."
"Dia juga pemain yang pintar. Dia bisa mengincar lawan saat smash, dan melakukannya pada waktu yang tepat dan mengarah," kata Richard.
Kombinasi Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir terbukti mematikan di lapangan. Mereka telah membukukan sejumlah prestasi untuk Indonesia.
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi juara dunia 2013 dan 2017, medali emas SEA Games 2011, hattrick juara All England (2013, 2014, 2015) dan medali emas Olimpiade Rio 2016.
Kesuksesan Tontowi dan Liliyana di Olimpiade 2016 semakin terasa manis karena medali emas mereka raih pada tanggal 17 Agustus atau Hari Kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Richard Mainaky Ungkap 2 Faktor yang Mendorong Tontowi Ahmad Pensiun
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar