Namun, langkah tersebut agaknya perlu ditolak Barcelona.
Setidaknya ada tiga alasan Barcelona menolak untuk memberi toleransi kontrak pinjaman Coutinho.
Pertama, keterkaitan kontrak hukum kedua belah pihak. El Barca bakal menuntut tambahan dana senilai 1,5 juta euro (sekitar Rp 24 miliar) terkait penambahan durasi peminjaman hingga dua bulan.
Pihak Muenchen sendiri telah membayar 8,5 juta euro (sekitar Rp 137 miliar) sebagai biaya pinjaman semusim, tetapi mereka ditengarai tidak ingin ada tambahan dana terkait perpanjangan peminjaman tersebut.
Baca Juga: Enam Orang Terbukti Positif COVID-19 Jelang Liga Inggris Dimulai Lagi
Kedua, Coutinho dalam kondisi cedera ankle. Bagi sang juara bertahan Liga Spanyol, kepergian mantan bintang Liverpool itu adalah kunci transfer musim panas 2020 mereka.
Untuk mencapai rencana tersebut, pemain asal Brasil harus dalam kondisi fisik yang sangat baik, ia tidak bisa mengambil risiko kambuh dan jika ia bersama The Bavarians, Barcelona tidak memiliki kendali atas kondisi fisik pemain.
Bagi Barcelona alangkah lebih baik jika Coutinho pulih sepenuhnya bersama mereka sehingga dapat dijual di waktu yang tepat.
Alasan ketiga yakni soal persaingan dari aspek kompetisi. Belum kelarnya Liga Champions 2019-2020 mungkin dapat membawa konfrontasi antara Barcelona dan Muenchen.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Marca, Transfermarkt.com |
Komentar