BOLASPORT.COM - Menjadi salah satu staf pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, ternyata Yoo Jae-hoon telah melewati perjalanan panjang di sepak bola Tanah Air.
Nama Yoo Jae-hoon tidak lagi terdengar asing di telingga para pecinta sepak bola Indonesia, apalagi saat ini ia masuk dalam daftar staf pelatih Shin Tae-yong.
Mantan penjaga gawang Persipura Jayapura, Yoo Jae-hoon itu diminta langsung oleh Shin Tae-yong untuk membantu timnas Indonesia.
Shin Tae-yong tentu memiliki alasan kenapa memilih Yoo Jae-hoon sebagai salah satu staf Timnas Indonesia.
Baca Juga: Kiper Persija Manfaatkan Libur Kompetisi untuk Ajarkan Anak Berpuasa
Selama 10 tahun bermain di Indonesia dan telah memperkuat banyak klub tentu membuat Yoo Jae-hoon sediki banyak tau bagaimana karakter sepak bola Tanah Air.
Mungkin itu menjadi salah satu alasan Shin Tae-yong memilih mantan pemain Barito Putera tersebut.
Yoon Jae-hoon pun berbagi cerita kepada BolaSport.com bagaimana perjalanan kariernya selama di persepak bolaan Indonesia.
Cerita dari cedera yang dideritanya hingga memutuskan memulai kariernya kembali dan jatuh cinta dengan sepak bola Indonesia.
Jae-hoon menceritakan semua berawal pada 2010, yang mana saat itu ia pindah ke Daegu FC, setelah sebelumnya sudah memperkuat Daejeon Citizen empat tahun lamannya.
Tetapi saat itu Jae-hoon harus mengalami cedera parah sehingga harus melakukan operasi dan tepat setelah itu ia tak bisa mendaftarkan diri di liga kasta tertinggi Korea Selatan.
Hal itu karena pendaftaran sudah ditutup, tapi ia mendapatkan tawaran untuk bermain di Liga 2 di Korea Selatan, namun ia mengaku tidak berminat akan hal itu.
Sebagai pemain profesional tentu saja bermain di liga utama menjadi tujuan utama semua pemain, sebab itulah ia memilih untuk istirahat total selama enam bulan untuk pemulihan kondisi.
Melewati proses penyembuhan cedera selama enam bulan itu membuatnya menjadi lebih baik dan tak lama setelah itu ia mendapatkan tawaran dari klub di Indonesia.
“Setelah Juli membaik, saya mendapat tawaran dari Persela Lamongan dan saya datang ke Lamongan untuk tanda tangan kontrak. Tapi tidak jadi karena nilai kontrak tidak cocok dan saya kembali ke Korea,” kata Yoo Jae-hoon Kepada BolaSport.com.
Baca Juga:
- Harapan Bek Arema FC Dapat Bertemu Neneknya Seperti Lebaran Tahun Lalu
- Legenda PSM Makassar Ini Pernah Tolak Klub Malaysia Mentah-mentah
- Deontay Wilder Diajari Evander Holyfield Cara Tumbangkan Tyson Fury
“Sambil menunggu pembukaan transfer pemain untuk Liga 1 Korea (K-League), 1 pekan kemudian, agen di Indonesia menghubungi dan menawarkan agar saya bergabung dengan Persipura Jayapura, tentu nilai kontrak cocok, dan akhirnya berangkat lagi ke Indonesia dan langsung ke Papua,” ucapnya.
Bersama Persipura Jayapura, Jae-hoon tercatat sebagai salah satu pemain atau tepatnya pemain terbaik pada 2013.
Datang ke Indonesia sebagai penjaga gawang tim yang memiliki catatan bagus di kasta tertinggi sepak bola Tanah Air pada masa itu tentu membuatnya lebih termotivasi.
Apalagi atmosfer stadion ketika bertanding, tentu saja dipenuhi dengan para ribuan pencinta sepak bola yang datang mendukung klub kebanggaannya.
“Untuk sepak bola Indonesia, satu kata saja ‘luar biasa’ untuk atmosfer di stadion. Dan tentunya sangat kaget karena beda dengan K-League,” ujar Jae-hoon.
Berkelana memperkuat beberapa klub sepak bola di Indonesia membuat dirinya resmi memutuskan gantung sepatu tahun 2019 saat memperkuat Barito Putera.
Memutuskan hengkang dari Barito Putera pada putaran kedua tepatnya bulan Agustus 2019, Yoo Jae-hoon memilih untuk fokus mengambil lisensi kepelatihan.
Mantan penjaga gawang berusia 37 tahun itu akhirnya mengambil lisensi C AFC pada 2019 di Ulsan, Korea Selatan.
“Akhirnya bulan Desember saya ikut kepelatihan AFC di Korea Selatan. Tapi di saat kursus saya berhenti karena saat itu achiles saya putus dan langsung operasi di Korea,” kata Yoo Jae-hoon.
“Akhirnya lisensi saya ditahan. Dan saya harus masuk lagi kursus setelah 6 bulan (sesuai dengan aturan dari AFC)," ujarnya.
Baca Juga: Evander Holyfield Dijagokan Menang Lagi Atas Mike Tyson
Masalah lisensi pun membuat Yoo Jae-hoon tidak bisa mengikuti pelatihan timnas Indonesia, namun ternyata Shin Tae-yong memberi kesempatan untuk Jae-hoon.
Bukan sebagai pelatih kiper utama, tetapi namaya masih masuk dalam daftar staf kepelatihan saja, sehingga belum secara resmi.
“Saya tidak bisa ikut pelatih timnas karena masalah lisensi. Tapi coach Shin bantu sama saya, jadi tetap saya masuk bagian staf pelatih timnas. Tapi saat ini status saya belum resmi bagian pelatih,” ujar Jae-hoon.
“Memang dari awal coach Shin meminta saya bergabung sebagai pelatih kiper. Tapi karena ada masalah bulan Desember kemarin, jadi tertahan.”
“Jadi untuk sementara posisi lebih banyak membantu penerjemah khusus anak-anak kiper dan saya sambil belajar program latihan dari coach Kim Hae-woon karena dia punya pengalaman cukup bagus,” tutur Jae-hoon.
Selama sembilan musim berkarier di Indonesia, Yoo Jae-hoon menghabiskan kariernya selama enam musim di Persipura.
Pada 2015, ia sempat pindah ke Bali United dan menjadi kapten pertama Serdadu Tridatu di ajang resmi sampai akhirnya kembali pindah ke Persipura pada 2016.
Yoo yang terakhir membela Barito Putera ini pun bisa dibilang pemain asing tersukses di Indonesia.
Kiper yang telah beberapa kali mencicipi ajang Liga Champions Asia ini telah mengoleksi tiga gelar juara bergengsi yakni dua gelar juara Liga Super Indonesia dan satu gelar juara ISC A 2016.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar