"Sejak kemenangan pertama saya di Mugello hingga cedera di Aragon, saya adalah pembalap dengan kemenangan dan poin tertinggi."
"Semua orang yang mengikuti kejuaraan tahu bahwa saya adalah pembalap terkuat saat itu. Jadi Anda tidak bisa bilang bahwa saya gagal bersama Ducati," pungkasnya.
Lorenzo memang mengalami kebangkitan semenjak kemenangan pertamanya bersama Ducati di MotoGP Italia 2018.
Dalam enam balapan berikutnya, Lorenzo tiga kali naik ke atas podium dengan dua di antaranya adalah kemenangan yaitu di MotoGP Catalunya dan Austria.
Petaka bagi Lorenzo datang pada balapan di Aragon. Start dari pole position, Por Fuera terjatuh di tikungan pertama hingga mengalami cedera.
Insiden lain yang terjadi saat latihan bebas di Thailand membuat Lorenzo baru bisa kembali berlomba pada seri balap terakhir.
Juara MotoGP tiga kali tersebut menutup penampilannya di Ducati dengan hasil 7 podium dan 3 kemenangan dalam dua musim.
Baca Juga: Valentino Rossi Tidak Ingin ke Petronas Hanya Tampil sebagai Musim Terakhirnya
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | as.com |
Komentar