Yoo terakhir membela Barito Putera pada musim 2019.
Mengakhiri kariernya menjelang putaran kedua Liga 1 2019, ia pun bisa dibilang sebagai pemain asing tersukses di Indonesia.
Bagaimana tidak? Kiper yang telah beberapa kali mencicipi ajang Liga Champions Asia ini telah mengoleksi tiga gelar juara bergengsi, yakni dua gelar juara Liga Super Indonesia dan satu gelar juara Indonesia Soccer Championship 2016.
Tetapi, catatan bagus perjalanan kariernya selama di Tanah Air itu tak memudahkan ia untuk mendapatkan kewarganegaraan Indonesia.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya Yoo telah ramai dikabarkan menjadi salah satu pemain yang mengajukan proses menjadi WNI bersama dengan Fabio Beltrame, Oktavio Dutra, dan Marc Klok.
Baca Juga:
- Kelanjutan Liga Masih Abu-abu, PSMS Rencana Gelar Latihan Awal Juni
- Tak Bisa Berkumpul dengan Keluarga Besar, Ini Jurus Wonderkid Persib Tetap Jalin Silaturahmi
- Naomi Osaka Jadi Petenis Perempuan dengan Bayaran Tertinggi
Tetapi saat pemain asing lainnya sukses mendapatkan kewarganegaraan Indonesia, Yoo gagal.
Yoo enggan membeberkan alasan pastinya, tetapi ia mengaku bakal kembali mengajukan proses kewarganegaraannya kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zainudin Amali.
Pemain berusia 37 tahun itu mengaku selama berkarier di Indonesia, ia jatuh cinta dengan sepak bola Tanah Air, khususnya kepada kultur dan budaya Indonesia.
Sebegitu cintanya Yoo Jae-hoon terhadap Indonesia, ia pun pernah menyampaikan lebih senang dipanggil dengan sebutan 'Pace', panggilan akrab untuk orang Papua.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar