Achsanul Qosasih juga menolak semua syarat yang diberikan beberapa klub yang ingin kompetisi dimulai lagi, seperti menggelar laga tanpa penonton.
Menurutnya, meski pertandingan digelar tanpa penonton, keselamatan dan kesehatan pemain tetap terancam.
"Kalian boleh usul tanpa penonton, kalian enak nonton di Tv sambil tiduran tanpa risiko, bagaimana dengan pemain," ucapnya.
Qosasih berpendapat bahwa para pemain bisa saja tertular ketika melakukan perjalanan menuju laga tandang.
Baca Juga: Bruno Fernandes Ungkap 3 Hal yang Diajarkan Cristiano Ronaldo
Penularan itu bisa saja terjadi saat terbang menggunakan pesawat atau di hotel tempat mereka menginap yang belum terjami steril.
"Jangan pernah menganggap enteng virus ini, sebelum ada vaksin dan anti virusnya. Sebelum grafik turun melandai, jangan pernah berpikir lanjutkan kompetisi," ucap pria asal Sumenep, Madura itu.
Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu menilai bahwa hal yang paling penting saat ini adalah mengurangi penyebaran virus corona dengan meniadakan kompetisi.
Baca Juga: Dari Sederet Nama Pemain Asing, Hanya Ada Tiga yang Mampu Bawa Persib Juara Liga
Dia pun meminta supaya semua pihak tidak mengorbankan kesehatan hanya demi sepak bola.
"Kita hentikan penularan virus ini dengan menjaga diri dari kegiatan yang berisiko," katanya.
"Kita mencintai kesehatan demi sepak bola, jangan korbankan kesehatan (nyawa) demi sepak bola," pungkasnya.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | jatim.tribunnews.com |
Komentar