Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Muhammad Ali Pernah Kalah dari Remaja 17 Tahun dan Dihukum Duduk di Tempat Sampah

By Delia Mustikasari - Kamis, 4 Juni 2020 | 14:40 WIB
Legenda tinju dunia, Muhammad Ali, semasa hidupnya. Ali meninggal dunia pada 3 Juni 2016 di usia yan
NBC News
Legenda tinju dunia, Muhammad Ali, semasa hidupnya. Ali meninggal dunia pada 3 Juni 2016 di usia yan

BOLASPORT.COM - Legenda tinju dunia asal Amerika Serikat, Muhammad Ali, atau dulu bernama Cassius Marcellus Clay Jr sebelum memeluk agama Islam adalah salah satu petinju terbaik.

Muhammad Ali memulai debut profesionalnya pada 29 Oktober 1960. Saat itu, ia mengalahkan Tunney Hunsaker (Amerika Serikat) dalam enam ronde.

Muhammad Ali telah membukukan 19 rekor, (15 menang KO)-0. Beberapa petinju yang ia telah kalahkan antara lain Tony Esperti, Jim Robinson, Donnie Fleeman, Alonzo Johnson, George Logan, Willi Besmanoff, LaMar Clark, Doug Jones, hingga Henry Cooper pada 1963.

Baca Juga: Kisah Pertarungan Pertama Mike Tyson di Usia 13 Tahun yang Buat KO Lawan dan Picu Perkelahian Pelatih

Pada 1962, Ali bahkan pernah mengalahkan mantan pelatihnya yang juga seorang petinju veteran, Archie Moore.

Dalam perjalanannya, kehebatan Ali semakin berkembang.

Dari 61 kali bertanding, dia 56 kali menang, 37 kali menang KO, 5 kali kalah, serta mengantongi 3 gelar juara dunia.

Deretan prestasi ini adalah pencapaian terbaik Ali sehingga dia disebut sebagai "The Greatest Boxer of All Time".

Namun, ada satu cerita berkesan ketika Ali kalah dari Tyrone Monaghan (Irlandia) yang berusia 17 tahun di halaman belakang rumah Monaghan. Ali bahkan harus duduk di tempat sampah sebagai hukuman karena kekalahannya.

Kisah ini dimulai pada 1967 ketika Ali dilucuti gelar juara dunianya karena menolak untuk berperang dalam Perang Vietnam.

Almarhum ayah Monaghan, Paddy Monaghan yang merupakan seorang pejuang perang dunia, marah karena hal ini.

Baca Juga: Hendra Setiawan Berminat Jadi Pelatih Setelah Pensiun, tetapi...

Dia meluncurkan petisi dan memulai kampanye di Inggris untuk mendapatkan kembali lisensi gelar juara dunia Ali.

Ketika Ali mengetahuinya dan kembali ke olahraga tinju pada 1970, keduanya menjadi sahabat karib.

Menurut Monaghan, Ali datang ke rumah mereka sekitar dua puluh kali atau lebih.

Namun, pertemuan yang paling berkesan adalah pada Agustus 1983 ketika Ali melakukan kunjungan ke rumah sederhana keluarganya di Abingdon, Oxfordshire, Irlandia.

Setelah mengalahkan Ali, Monaghan merasa tidak percaya bisa mengalahkan pemegang tiga gelar juara dunia itu dan menyaksikan Ali duduk di tempat sampah sebagai bentuk hukuman.

Monaghan yang sekarang berusia 54 tahun mengatakan orang di rumahnya tahu Ali akan datang ke rumahnya.

"Kadang-kadang itu seperti kunjungan pribadi sehingga kami tidak memberi tahu siapa pun. Namun, kali ini ada kerumunan di depan rumah kami," ucap Monaghan dilansir BolaSport.com dari The Sun.

"Ayah saya, saya dan keluarga kami ada di kebun. Dia keluar dari mobil, bersama dengan Howard Bingham. Muhammad membuka gerbang dan berjalan masuk dan dia menatap saya. Dia memeluk saya dan dia mulai melakukan gerakan tinju," tutur Monaghan.

"Saya ingat ibu saya memberinya jus jeruk, lalu dia berkata kepada saya, 'Tyrone, apakah kamu suka melakukan sparring?" Saya berpikir: "Oh, ya, mari kita mulai."

Setelah itu, keduanya pergi ke halaman belakang. Monaghan langsung mengenakan sarung tinju berwarna merah.

Baca Juga: Pernah Jadi Tukang Ledeng, Intip Profesi Conor McGregor dan 4 Petarung Lainnya Sebelum Jajal UFC

"Di halaman belakang, saya dan ayah biasa berlatih dan di sudut kami ada tempat sampah logam dengan tutup karet," tutur Monaghan.

"Muhammad berkata kepada saya, Tyrone, tidak ada ronde. Siapa pun yang menyerah terlebih dahulu duduk di tempat sampah itu. Jadi, kami bergerak dan bertanding. Itu luar biasa," aku Monaghan.

"Sejujurnya, bertarung dengan Muhammad Ali adalah hari terbesar dalam hidup saya. Saya jelas jauh lebih pendek darinya. Tetapi, saya mencoba melakukan gaya tinju Joe Frazier."

Setelah bertarung 4-5 menit, Monaghan mengaku tidak percaya bisa mengalahkan juara dunia.

"Dan dia pergi, lalu duduk di tempat yang bau itu sebagai hukuman. Dia memberi tahu ayah saya," ujar Monaghan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : The Sun
REKOMENDASI HARI INI

Jadwal Liga Voli Korea - Megawati Dikode Pelatih Ko Hee-jin Bisa Main, Red Sparks Wajib Gasak Tim Legendaris

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Borneo
10
21
2
Persebaya
10
21
3
Persib
10
20
4
Bali United
10
20
5
Persija Jakarta
10
18
6
Arema
11
18
7
PSM
11
18
8
PSBS Biak
10
15
9
Persik
10
15
10
Persita
10
15
Klub
D
P
1
Barcelona
13
33
2
Real Madrid
12
27
3
Atlético Madrid
13
26
4
Villarreal
12
24
5
Osasuna
13
21
6
Athletic Club
13
20
7
Real Betis
13
20
8
Real Sociedad
13
18
9
Mallorca
13
18
10
Girona
13
18
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X