Keduanya sepakat bertarung dalam pertandingan bertajuk Rumble in the Jungle di Kinshasa, Zaire, pada 29 Oktober 1974.
George Foreman percaya diri bisa mengalahkan Muhammad Ali.
Foreman merasa yakin bakal menang karena lantaran dalam laga sebelumnya menumbangkan Joe Frazier dan Ken Norton.
Frazier dan Norton dahulu pernah mengalahkan Ali, sehingga Foreman yakin bisa menaklukan petinju bernama asli Cassius Clay itu juga.
Baca Juga: Praveen/Melati Terima Bonus Juara All England Open 2020 Total Rp 450 Juta
Namun begitu, ekspetasi Foreman meleset. Rekor 40 kali kemenangan beruntun miliknya Foreman dihancurkan oleh Ali.
Petinju berjuluk The Greatest itu menodai rekor apik Foreman setelah membuatnya KO pada ronde kedelapan.
Hasil negatif milik pria 71 tahun itu memaksanya untuk mencopot semua sabuk juara kelas berat dan berpindah tangan menjadi milik Ali.
Dalam satu kesempatan, Foreman mengenang kembali ingatan buruk tersebut. Dia menceritakan permainan agresifnya sejak ronde awal ternyata tak mempan untuk melukai Ali.
Baca Juga: Kondisinya Belum Membalk, Michael Schumacher Bakal Jalani Operasi Lagi
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | thesun.co.uk |
Komentar