Justru karena strategi agresifnya sejak ronde awal, Foreman malah kehilangan staminanya pada ronde-ronde selanjutnya.
Kelelahan yang dialami Foreman memudahkan Ali untuk melakukan serangan balik.
"Semua petinju takut kepada Muhammad Ali. Semua orang," kata Foreman seperti dilansir BolaSport.com dari The Sun.
"Jadi saya mengira akan bisa menjatuhkannya dalam satu atau dua ronde, sehingga dia tidak terlalu terluka."
"Pelatih saya menginstruksikan saya untuk menjatuhkannya pada ronde pertama, ronde kedua, ronde ketiga, dan saya pun tidak menghemat stamina."
"Lalu saya menyadari duelnya sudah memasuki ronde keempat, saya menghajarnya dengan setiap pukulan yang saya bisa dan dia tidak kehilangan kekuatannya."
"Di sisi lain, saya tidak bisa menjatuhkannya sesuai harapan ... malahan saya justru menjadi semakin lemah," ucapnya melanjutkan.
Foreman kemudian bercerita tentang situasi yang dialaminya setelah dikalahkan Ali.
Pemegang rekor juara kelas berat tertua itu merasa depresi seperti mengalami mimpi buruk dan sulit menerima kenyataan.
Baca Juga: Pelatih Bocorkan Alasan Mike Tyson Tolak Tawaran Tanding Senilai Rp252 Miliar
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | thesun.co.uk |
Komentar