Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Cerita Raja KO Masa Lalu, Depresi Berat Usai Dipermalukan Muhammad Ali

By Fauzi Handoko Arif - Kamis, 11 Juni 2020 | 16:25 WIB
Legenda tinju dunia, George Foreman.
TWITTER.COM/NZSTUFFSPORT
Legenda tinju dunia, George Foreman.

BOLASPORT.COM - Legenda tinju asal Amerika Serikat, George Foreman, mengaku mengalami depresi berat setelah dikalahkan Muhammad Ali.

George Foreman merupakan salah satu raja knockout (KO) dalam sejarah tinju.

Hal tersebut disebabkan George Foreman sering menghancurkan lawan-lawannya dengan mencatat kemenangan KO.

Big George, begitu Foreman dijuluki, juga diakui sebagai petinju tangguh pada masa jayanya dengan rekor 40 kemenangan secara beruntun.

Baca Juga: Fajar/Rian Gagal Pertahankan Gelar Usai Swiss Open 2020 Dibatalkan

Bakat Foreman semakin diakui setelah berhasil menumbangkan juara tinju lainnya, Joe Frazier, pada 22 Januari 1973.

Berkat hasil positif tersebut, Foreman mengambil alih semua sabuk juara kelas berat milik Frazier dan menjadi juara tak terbantahkan.

Setelah itu, Foreman sukses mempertahankan semua sabuk juara kelas berat miliknya dalam dua pertarungan selanjutnya.

Peraih medali emas Olimpiade Mexico City 1968 ini kemudian menerima tantangan dari Muhammad Ali.

Baca Juga: Fabio Quartararo Coba Yakinkan Valentino Rossi Gabung Petronas Yamaha SRT

Keduanya sepakat bertarung dalam pertandingan bertajuk Rumble in the Jungle di Kinshasa, Zaire, pada 29 Oktober 1974.

George Foreman percaya diri bisa mengalahkan Muhammad Ali.

Foreman merasa yakin bakal menang karena lantaran dalam laga sebelumnya menumbangkan Joe Frazier dan Ken Norton.

Frazier dan Norton dahulu pernah mengalahkan Ali, sehingga Foreman yakin bisa menaklukan petinju bernama asli Cassius Clay itu juga.

Baca Juga: Praveen/Melati Terima Bonus Juara All England Open 2020 Total Rp 450 Juta

Namun begitu, ekspetasi Foreman meleset. Rekor 40 kali kemenangan beruntun miliknya Foreman dihancurkan oleh Ali.

Petinju berjuluk The Greatest itu menodai rekor apik Foreman setelah membuatnya KO pada ronde kedelapan.

Hasil negatif milik pria 71 tahun itu memaksanya untuk mencopot semua sabuk juara kelas berat dan berpindah tangan menjadi milik Ali.

Dalam satu kesempatan, Foreman mengenang kembali ingatan buruk tersebut. Dia menceritakan permainan agresifnya sejak ronde awal ternyata tak mempan untuk melukai Ali.

Baca Juga: Kondisinya Belum Membalk, Michael Schumacher Bakal Jalani Operasi Lagi

Justru karena strategi agresifnya sejak ronde awal, Foreman malah kehilangan staminanya pada ronde-ronde selanjutnya.

Kelelahan yang dialami Foreman memudahkan Ali untuk melakukan serangan balik.

"Semua petinju takut kepada Muhammad Ali. Semua orang," kata Foreman seperti dilansir BolaSport.com dari The Sun.

"Jadi saya mengira akan bisa menjatuhkannya dalam satu atau dua ronde, sehingga dia tidak terlalu terluka."

"Pelatih saya menginstruksikan saya untuk menjatuhkannya pada ronde pertama, ronde kedua, ronde ketiga, dan saya pun tidak menghemat stamina."

"Lalu saya menyadari duelnya sudah memasuki ronde keempat, saya menghajarnya dengan setiap pukulan yang saya bisa dan dia tidak kehilangan kekuatannya."

"Di sisi lain, saya tidak bisa menjatuhkannya sesuai harapan ... malahan saya justru menjadi semakin lemah," ucapnya melanjutkan.

Foreman kemudian bercerita tentang situasi yang dialaminya setelah dikalahkan Ali.

Pemegang rekor juara kelas berat tertua itu merasa depresi seperti mengalami mimpi buruk dan sulit menerima kenyataan.

Baca Juga: Pelatih Bocorkan Alasan Mike Tyson Tolak Tawaran Tanding Senilai Rp252 Miliar

"Saya hancur setelah pertarungan. Saya telah menjadi profesional selama bertahun-tahun, tak pernah kalah dalam 37 laga," kata Foreman.

"Saya pikir saya bisa menghadapi segala sesuatu, kecuali kekalahan. Saya hancur. Saya selalu bangun tengah malam berpikir saya akan bangkit tetapi tetap kalah."

"Hal ini terus terjadi. Ini adalah masa sulit untuk menjalani hidup. Sangat sulit bagi saya untuk melupakannya," tuturnya melanjutkan.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini - 5 Fakta Duel Terakhir Mike Tyson, Jadi Bulan-bulanan dan Hampir Tak Terima Uang

Foreman kemudian memutuskan pensiun muda ketika berusia 28 tahun.

Setelah sepuluh tahun pensiun, Big George memutuskan turun gunung di usia 38 tahun.

Banyak yang mempertanyakan ketangguhan Foreman setelah hiatus selama 10 tahun.

Namun begitu, dia menjawabnya dengan aksinya. Foreman tetap ganas di atas ring dengan menghadirkan berbagai kemenangan KO.

Foreman bahkan dinobatkan sebagai petinju kelas berat tertua yang merasakan sabuk juara saat sudah berusia 45 tahun.

Foreman kemudian pensiun dengan meninggalkan catatan 76 kemenangan dan 5 kekalahan dari 81 pertarungan.

Baca Juga: Lee Zii Jia Sudah Terima Statusnya sebagai Penerus Lee Chong Wei

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Ardhianto Wahyu Indraputra
Sumber : thesun.co.uk
REKOMENDASI HARI INI

Piala Presiden 2024 Ajang Talenta Tanah Air Bersinar, Siap Ditempa di Kompetisi demi Tujuan Akhir Timnas Indonesia

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136