Keputusan Ali mengubah namanya tersebut terjadi setelah mengalahkan Sonny Liston pada 1964.
Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Resmi Perkenalkan Justin Gaethje Jadi Lawan Selanjutnya
Seusai menjadi juara tak terbantahkan, Ali bergabung menjadi anggota Nation of Islam.
Ketetapan bergabung ke dalam organisasi itu turut membuat dia mengubah namanya dari Cassius Clay.
Sepanjang riwayat hidupnya, Ali selalu berjuang untuk mengampanyekan kesetaraan ras.
Sebagai orang kulit hitam, peraih medali emas Olimpiade Rome 1960 ini selalu menjadi pionir untuk kesetaraan ras di Amerika Serikat.
Baca Juga: Valentino Rossi Jadi Pembalap Brutal pada MotoGP karena Berpengalaman
Dia merasa nama Cassius Clay itu mengandung arti budak, sehingga melalui alasan itu, Ali mengubah namanya sesuai keinginannya.
"Cassius Clay itu nama budak. Saya tidak memilih nama itu saya juga tidak menginginkannya," ucap Ali seperti dikutip BolaSport.com dari The Guardian pada 1964.
"Saya Muhammad Ali, sebuah nama yang bebas. Arti nama ini adalah kekasih Tuhan."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | washingtonpost.com, Theguardian.com |
Komentar