Justru keinginanya pada masa kecil adalah menjadi seorang striker.
Baca Juga: Kylian Mbappe adalah Pesepak Bola Paling Berharga di Muka Bumi
Namun apa hendak dikata, seperti pepatah buah tidak jatuh tidak jauh dari pohonnya, ia pun diminta untuk menjadi penjaga gawang oleh sang pelatih.
“Jujur, ya, waktu kecil memang enggak diarahin sama papa. Cuma kalau papa latihan, waktu dulu papa masih aktif jadi kiper. Kalau ikut ke lapangan ya bantu-bantu ikut nangkap sedikit," kata Gianluca dilansir BolaSport.com dari Kompas.
"Nah, saya dulu waktu kecil gendut, badan gembul. Kalau di kampung, anak-anak yang paling gendut jadi kiper. Saya yang disuruh jadi kiper berhubung juga papa saya kiper juga," ujar Gianluca.
Baca Juga: DUEL KLASIK - 12 Juni 2000, Comeback Generasi Emas Portugal, Kalahkan Inggris 3-2
“Pas SMP pertama kali ikut pertandingan, awalnya saya ingin jadi striker, saya bilang 'Coach, saya striker, Coach'. Terus coach bilang 'Ah enggak, kamu kiper saja, bapakmu kiper juga soalnya'. Iya sejak itu jadi kiper sampai sekarang,” ucap pemain berusia 22 tahun tersebut.
Menginjak usia remaja Gianluca pun ingin mewujudkan keinginannya untuk menjadi pemain profesional.
Pada tahun 2015, ia mengikuti seleksi pemain di Borneo FC.
Namun sayangnya Gian belum dapat mencicipi karier profsional saat itu karena sepak bola Indonesia dibekukan oleh FIFA.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | kompas |
Komentar