Bermodal tujuh gelar juara dunia dan kemampuan beradaptasi dengan cepat di tim baru, Rossi pun digadang-gadang bakal meneruskan cerita sukses Casey Stoner di Ducati.
Akan tetapi, hal itu tidak pernah terjadi.
Alih-alih tampil bak juara sejati, Valentino Rossi justru tampil buruk selama dua musim membela Ducati (2011-2012)
Dia tak pernah meraih kemenangan balapan bersama skuad yang bermarkas di Borgo Panigale itu dan hanya bisa tiga kali finis di posisi podium.
Alhasil, Rossi pun memilih untuk pulang kandang ke Yamaha pada tahun 2013.
Keputusan Rossi ini tak sepenuhnya salah.
Pada tahun 2015, dia sempat bersaing ketat dengan rekan setimnya, Jorge Lorenzo, dalam memperebutkan gelar juara dunia.
Namun, setelah musim yang menghasilkan runner-up dunia, perang dingin dengan Lorenzo, dan Sepang Clash kontra pembalap Honda, Marc Marquez, Rossi tak pernah lagi benar-benar bisa kembali ke performa terbaiknya.
Kini, karier Rossi di ajang balap MotoGP pun nyaris selesai.
Tim Yamaha memutuskan untuk tidak memperpanjang kontra Valentino Rossi dan memberi kesempatan kepada pembalap muda Prancis, Fabio Quartararo.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Komentar