"PSSI sering berganti pengurus dan kebijakannya. Sekretaris Jenderal, (Ratu) Tisha yang berkemampuan besar dan sangat disukai oleh masyarakat pun keluar secara tiba-tiba pada April lalu," ujarnya.
"PSSI meminta merekomendasikan coach lokal (Indra Sjafri) dan saya terima saja. Akan tetapi, setelah selesai TC Thailand, coach lokal tersebut pulang saja tanpa izin."
"Meeting hari esoknya saya ingin memaafkan jika dia mengaku kesalahanya, tetapi malah kelakuannya seolah-olah tidak salah apa-apa."
"Kemudian Ketua Umum PSSI, purnawirawan perwira tinggi Polri, memanggil saya untuk bertemu."
"Dua bulan kemudian, coach yang tadinya dikeluarkan menjadi berjabat sebagai Direktur Teknik (PSSI),”tambahnya.
Baca Juga: Shin Tae-yong: Tak Masuk Akal TC di Indonesia dengan Penambahan Kasus COVID-19 Masih 1000/Hari
Mantan pelatih Seongnam Ilhwa Chunma itu menyebut PSSI seharusnya fokus pada persoalan sepak bola serta berusaha agar timnas Indonesia dapat lebih maju dan berprestasi.
"PSSI harus fokus kepada sepakbola. Negara-negara yang sepak bolanya maju itu masyarakat lebih mengetahui tentang federasi secara transparan," ujarnya.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Naver Sports |
Komentar