BOLASPORT.COM - Pelatih timnas Indonesia asal Korea Selatan, Shin Tae-yong menganggap PSSI tidak konsisten dalam mencapai visi dan misinya.
Shin Tae-yong blak-blakan dalam menyatakan kekecewaannya kepada PSSI dalam sebuah interview dengan media Korea Selatan, Naver Sports, pada Rabu (17/6/2020).
Pelatih asal Korea Selatan tersebut menjabat pelatih timnas Indonesia sejak akhir Desember 2019 lalu.
Shin Tae-yong mendapat amanah dari PSSI untuk bertanggung jawab atas 3 tim nasional Indonesia yakni Timnas U-19 Indonesia, Timnas U-23 Indonesia dan timnas senior.
Dikutip BolaSport.com dari Naver Sport, Shin Tae-yong menerima tawaran dari Indonesia karena melihat visi dan misi ke arah membangun sepak bola yang lebih baik.
Baca Juga: Singgung Kesalahan Indra Sjafri, Shin Tae-yong Ungkap Kekecewaan pada PSSI
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan saat itu juga memberi dukungan kepada Shin untuk bersama-sama membangun sepak bola Indonesia dari akarnya, ketimbang bicara hasil dan prestasi secara intan.
Shin Tae-yong juga dijanjikan akan mendapat dukungan penuh dari PSSI untuk mencapai visi dan misi membangun sepak bola Indonesia.
Akan tetapi, kini setelah 6 bulan bekerja sama dengan PSSI, Shin merasakan bahwa visi dan misi yang sedari awal dirancang mulai berubah.
PSSI mulai mengejar waktu dan menargetkan Shin Tae-yong untuk berprestasi secara instan dalam turnamen terdekat.
"Saya disuruh membawa prestasi di atas empat besar (semifinal) di Piala Asia U-19 yang akan dibuka di Uzbekistan pada bulan Oktober tahun ini," ujar Shin Tae-yong.
"Menantikan juga juara di Piala AFF. Dan untuk Piala Dunia U-20 yang tuan rumahnya Indonesia, lolos dari grup sampai masuk empat besar (semifinal). Jadi saya tanya apa kalian tahu Indonesia berapa peringkat FIFA? Langsung saya jawab peringkat FIFA Indonesia adalah 173," ujarnya.
Shin Tae-yong juga menyinggung Indonesia yang tak setia pada visi dan misi yang sudah disepakati dengan sejumlah keputusan yang dibuat oleh PSSI.
Baca Juga: Ke Media Korea, Shin Tae-yong Buka-bukaan soal 3 Prestasi Timnas Indonesia yang Diinginkan PSSI
“Ketua Umum PSSI, Mochamad Irawan mengatakan ingin memberi dukungan penuh terhadap program saya pada awal kontrak di wawancara media lokal."
"Maka dari itu saya memilih tantangan ini karena tertarik visi dan kemampuannya. Untuk itu, kami harus bergerak secara bertahap. Tetapi sikapnya berubah padahal di awal seperti ingin (dia) memberi dukungan penuh,"ujarnya.
Pelatih asal Korea Selatan itu mencontohkan mengenai keputusan PSSI mengangkat Indra Sjafri sebagai direktur teknik dan mundurnya Ratu Tisha dari posisi Sekjen.
Khusus untuk Indra Sjafri, Shin tae-yong mengaku heran karena dia telah melakukan kesalahan saat timnas U-19 Indonesia sedang melakukan training camp (TC) di Thailand pada Januari lalu.
"PSSI sering berganti pengurus dan kebijakannya. Sekretaris Jenderal, (Ratu) Tisha yang berkemampuan besar dan sangat disukai oleh masyarakat pun keluar secara tiba-tiba pada April lalu," ujarnya.
"PSSI meminta merekomendasikan coach lokal (Indra Sjafri) dan saya terima saja. Akan tetapi, setelah selesai TC Thailand, coach lokal tersebut pulang saja tanpa izin."
"Meeting hari esoknya saya ingin memaafkan jika dia mengaku kesalahanya, tetapi malah kelakuannya seolah-olah tidak salah apa-apa."
"Kemudian Ketua Umum PSSI, purnawirawan perwira tinggi Polri, memanggil saya untuk bertemu."
"Dua bulan kemudian, coach yang tadinya dikeluarkan menjadi berjabat sebagai Direktur Teknik (PSSI),”tambahnya.
Baca Juga: Shin Tae-yong: Tak Masuk Akal TC di Indonesia dengan Penambahan Kasus COVID-19 Masih 1000/Hari
Mantan pelatih Seongnam Ilhwa Chunma itu menyebut PSSI seharusnya fokus pada persoalan sepak bola serta berusaha agar timnas Indonesia dapat lebih maju dan berprestasi.
"PSSI harus fokus kepada sepakbola. Negara-negara yang sepak bolanya maju itu masyarakat lebih mengetahui tentang federasi secara transparan," ujarnya.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Naver Sports |
Komentar