Demi adanya pemasukan, Hasbi Sirajudin pun membuat beberapa cara agar merchandise PSS Sleman tetap dapat terjual.
Salah satunya adalah dengan cara menjualnya lewat e-commerce.
Terbukti penjualan yang dilakukan secara online justru lebih banyak daripada yang offline atau yang datang langsung ke store.
"Sejak merebaknya pandemi Covid-19 ini memang dari awal mengarahkan agar pembelian utamanya dilakukan melalui kanal online-nya, yaitu Shopee dan Whatsapp. Oleh karenanya, penjualan onlinenya lebih laku dibandung dengan yang offline," ungkapnya.
Baca Juga: Dua Pemain Asing Arema FC Terancam Absen Ikuti Latihan Perdana
Dengan adanya pandemi saat ini bukan berarti tidak ada yang datang langsung ke store.
Untuk angkanya pun cukup konsisten setiap harinya yang menandakan minat pembeli justru masih ada.
Menurut Hasbi Sirajudin, setiap harinya selalu ada 1-2 orang yang melakukan transaksi langsung di store PSS Sleman.
Hanya saat ini store sendiri mengalami perubahan jam operasional.
Baca Juga: Disinggung soal Menjadi Legenda di PSIS Semarang, Bruno Silva Lontarkan Jawaban tidak Terduga
Jika sebelumnya store selalu buka setiap hari, saat ini justru hanya 6 hari, yaitu dari Senin-Sabtu.
"Untuk store offline tetap ada 1-2 orang tiap harinya yang melakukan transaksi selama pandemi Covid-19 tahap awal. Setelah lebaran, penjualan offlinenya ada peningkatan, walaupun tidak signifikan," kata Hasbi Sirajudin.
"Yang menjadi perbedaan di era new normal, itu kami sekarang sudah buka dua shift, mulai jam 9 pagi dan tutup jam 8 malam. Tapi, untuk hari Minggu, kami tetap tutup. Karena hari Minggu tidak ada pelayanan penjualan online dan dari monitoring kami, Minggu tidak signifikan sehingga pelayanan difokuskan Senin-Sabtu," ujarnya.
Baca Juga: Kiper Ini Idolakan Andritany hingga Tak Menyangka Bisa Setim di Persija
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Tribun Jogja |