Soal PSM bermarkas di Pulau Jawa, ia pun hanya bisa menerima keputusan yang sudah ditentukan itu.
Sebagai suporter, ia tentu ingin selalu mendukung timnya kala bermain di kandang.
Namun, hal itu sulit untuk dilakukan jika PSM Makassar bermarkas di Pulau Jawa.
"Tujuan utamanya bagaimana liga dilanjutkan agar menghasilkan juara walau dalam prosesnya tidak ada lagi degradasi atau promosi. Kondisi ini akan mengurangi kualitas liga."
Baca Juga: Harapan Pemain Asing PSS Sleman yang Ingin Berwisata Keliling di Yogyakarta
"Sebagai suporter tentu merugikan, artinya euforia sepak bola tak ada lagi karena tanpa penonton. Kemudian akan berdampak bagi psikologis pemain karena tak ada dukungan. Tentunya manajemen juga akan mengeluarkan biaya tak sedikit dibandingkan jika main di kandang sendiri," tuturnya.
Untuk tim yang berada di Pulau Jawa, mungkin tidak akan terlalu berdampak besar.
Berbeda untuk tim yang berasal dari luar Pulau Jawa.
"Walau ada status kandang, tetapi tidak ada pemasukan. Semoga saja ada kesepakatan antara pemain dan manajemen agar tak ada kerugian, tetapi saya kira semua klub akan mengalami dampak. Buat klub dari luar Jawa tentu dampaknya lebih besar," pungkasnya.
Baca Juga: Harapan Pemain Asing PSS Sleman yang Ingin Berwisata Keliling di Yogyakarta
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | TRIBUN TIMUR.COM |
Komentar