BOLASPORT.COM- Barcelona tertinggal dari Real Madrid dalam persaingan juara LaLiga Spanyol musim ini. Menurut eks pemain Barca, Luis Garcia, memang ada yang berbeda dari cara bermain Lionel Messi dkk.
Real Madrid memimpin klasemen sementara Liga Spanyol sampai pekan ke-36.
Los Blancos membangun jarak 4 angka di atas Barcelona, yang menguntit sebagai runner-up.
Dengan musim tinggal menyisakan dua pertandingan, Madrid berada di atas angin soal peluang juara.
Kemenangan atas Villarreal di pekan ke-37, Kamis (16/7/2020), cukup menggaransi trofi LaLiga perdana dalam tiga musim terakhir untuk Real Madrid.
Baca Juga: Sprint Juara LaLiga Pasca-pandemi: Real Madrid 27 Poin, Barcelona 21
Baca Juga: Dua Legenda Spanyol Bicara soal Persaingan di LaLiga Pasca-pandemi
Kalah pun bisa membuat Sergio Ramos dkk juara, tetapi itu membutuhkan syarat dari hasil pertandingan Barcelona.
Jurang pemisah di antara kedua kubu tercipta setelah LaLiga berlanjut kembali pasca-penangguhan akibat pandemi Covid-19.
"Setelah jeda, kita melihat Real Madrid yang lebih kuat dan Barcelona yang diliputi keraguan. Dalam 5-6 laga, mereka bertukar posisi," kata legenda Spanyol, Luis Garcia, dalam jumpa pers virtual yang dihadiri BolaSport.com, Senin (13/7/2020).
Apa yang terjadi dengan Barcelona?
Sebagai jebolan akademi El Barca dan pernah dua musim memperkuat tim utama mereka pada 1998-1999 dan 2003-2004, Garcia menyoroti tiga faktor penyebabnya.
Pertama, Barca masih dalam tahap adaptasi dengan sistem permainan arahan pelatih pengganti, Quique Setien.
Baca Juga: Messi dari Jepang, Takefusa Kubo Punya Potensi Jadi Bintang Terbesar di LaLiga
Baca Juga: Cadiz CF, Klub Promosi LaLiga yang Disambut Legenda Liverpool dan Barcelona
Setien memang dilantik klub di tengah jalan usai pemecatan Ernesto Valverde, pada 13 Januari lalu.
Faktor kedua adalah soal waktu. Tak lama setelah Setien datang, kompetisi langsung menghadapi masa sulit akibat pandemi.
Dalam sisa musim ini, tim dituntut tampil maksimal dengan jadwal yang superketat.
Akibatnya, pelatih tak punya banyak waktu untuk berkreasi dan mengadaptasikan racikannya sesuai selera.
Adapun faktor ketiga yang masih saling berhubungan, materi skuad Barcelona saat ini jelas berbeda dengan tim di masa kejayaannya beberapa musim lalu.
Jangan dulu berharap Barca selalu bermain indah karena tim yang dipunyai Setien tidak mengakomodasi materi seperti di era Pep Guardiola atau Luis Enrique.
Baca Juga: Barcelona Luncurkan Jersi Anyar Musim 2020-2021, Cek Harganya Yuk!
"Permainan Barcelona memang tidak seindah dulu karena mereka harus beradaptasi dengan gaya sepak bola yang baru bersama pelatih yang baru," tutur Luis Garcia.
"Saat ini, klub bukan dalam situasi ideal untuk merotasi tim dan mengganti susunan pemain di setiap pertandingan."
"Akibatnya, hasil akhir adalah yang terpenting. Dalam situasi ini, menang dengan skor 1-0 sudah cukup bagus."
"Barcelona yang sekarang juga bukan tim yang selalu bisa bermain indah. Itu sudah lama berlalu.
"Mereka tidak bisa selalu memainkan gaya seperti tiki-taka karena tak ada pemain seperti Andres Iniesta atau Xavi," kata pria yang kini bertugas sebagai duta LaLiga tersebut.
Barca butuh waktu yang lebih leluasa untuk mencerna filosofi yang dibawa Setien.
Di sisi lain, Real Madrid menjalani periode keduanya di bawah asuhan pelatih lama, Zinedine Zidane.
Baca Juga: Pelatih Pertama Ronaldo di Madrid, Manuel Pellegrini Resmi Diperkenalkan Real Betis
Kecuali Cristiano Ronaldo, pion-pion utama skuad Madrid juga tak banyak mengalami perubahan dari tim warisan periode pertama Zidane.
"Barca harus beradaptasi dengan pelatih baru dan gaya bermain yang baru," kata Luis Garcia.
"Sekarang ini yang penting adalah bagaimana mendapatkan hasil terbaik secepat mungkin."
"Mungkin musim depan kita bisa mulai melihat Barcelona bermain lebih bagus," ucap Luis Garcia, yang juga pernah ikut mengantar Liverpool juara Liga Champions 2004-2005.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar