BOLASPORT.COM - Andre Schuerrle secara mengejutkan mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia sepak bola di usia 29 tahun setelah mengakhiri kontraknya dengan Borussia Dortmund pada 17 Juli lalu.
Sebuah perpisahan tak terduga dari sosok heroik bagi sepak bola Jerman dan seorang pemegang gelar juara dunia.
Bagaimana perjalanan karier Andre Schuerrle sampai akhirnya pensiun?
Andre Schuerrle angkat nama ketika "boy band" Mainz menjadi tersohor di Bundesliga di bawah koordinasi Thomas Tuchel pada medio 2009-2011.
Boy band itu dihiasi Lewis Holtby pada vokal, Schuerrle di gitar, dan Adam Szalai pada drum.
Baca Juga: Didasari Keputusan Pribadi, Leroy Sane Tak Menyesal Tinggalkan Man City
Salah satu mantan personelnya, Andre Schuerrle, punya karier mengesankan yang terbentang di 207 penampilan Bundesliga dan 68 lainnya di Premier League Inggris bersama Chelsea serta Fulham.
Sementara dengan Jerman, ia mengumpulkan 57 caps dan mencetak 22 gol.
Schuerrle juga meraih satu trofi bergengsi Piala Dunia FIFA 2014 di mana ia memberikan assist untuk gol penentu kemenangan 1-0 di laga final yang dicetak oleh Mario Goetze.
Dalam pernyataannya, pemain kelahiran Ludwigshafen tersebut mengatakan bahwa ia telah mundur dari dunia sepak bola profesional.
Atas nama keluarganya, ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang pernah menjadi bagian dari tahun-tahun fenomenal dalam karier sepak bolanya.
Schuerrle juga mengungkapkan bahwa ia siap dan terbuka untuk semua
kesempatan yang akan datang di masa depan.
Baca Juga: Jadi Pewaris Nomor Punggung 10, Leroy Sane Merasa Termotivasi
Schuerrle, 29 tahun, menghabiskan musim lalu dengan status pinjaman bersama klub Rusia, Spartak Moscow.
Di sana ia tampil 13 kali dan mencetak satu gol hingga kekalahan 1-4 dari Rostov pada 8 Desember lalu.
Pertandingan itu sekarang dan seterusnya akan diingat sebagai laga terakhir Schuerrle selama menggeluti karier.
Pertandingan pertama datang tepatnya 11 tahun yang lalu ketika ia melakukan debut di Bundesliga pada usia 18 tahun.
Tampil bersama tim belia 1. FSV Mainz 05 yang baru saja kembali ke divisi teratas setelah dua musim berada di divisi kedua Bundesliga, Schuerrle berkontribusi besar terhadap dua musim tersukses yang pernah dicatatkan Die Nullfuenfer.
Ketika klub Rhineland-Palatinate tersebut mencapai level yang lebih tinggi, salah
satunya saat lolos ke Liga Europa, nilai Schuerrle juga ikut meningkat.
Baca Juga: Kembalinya Pasukan Kuda Muda Bundesliga ke Pentas Elite Eropa
Dia kemudian ditransfer ke Bayer Leverkusen pada tahun 2011.
Schuerrle rutin mencetak gol dan memberikan assist dalam dua musimnya bersama Die Werkself sebelum pindah ke Chelsea pada 2013.
Walaupun lebih sering masuk dari bangku cadangan, Schuerrle punya peran besar saat Jerman berjaya di Piala Dunia 2014.
Di babak 16 besar, Schuerrle mencetak gol dan membawa Jerman menuju kemenangan extra-time atas Aljazair dan lolos ke perempat final.
Dua gol lainnya datang dalam kemenangan 7-1 yang bersejarah atas tuan rumah Brasil di semifinal.
Cedera Christoph Kramer di final melawan Argentina menuntut pelatih Jerman, Joachim Loew, untuk menggunakan jimat keberuntungannya sekali lagi.
Dengan drama adu penalti yang sudah di depan mata, Schurrle menusuk dari sayap kiri, melewati dua lawan, untuk kemudian mengirim umpan silang ke arah Goetze yang tidak terjaga.
Sisanya adalah sejarah. Jerman menjadi juara dunia untuk keempat kalinya.
Baca Juga: Hwang Hee-chan, Striker Baru RB Leipzig Pengganti Timo Werner
Kelahiran anak pertamanya, Kaia, dan anggota keluarga yang semakin besar, membuat Schuerrle kembali ke Jerman pada musim panas 2019 walaupun sebentar.
Setelah satu tahun bersama Spartak di Rusia, Schuerrle memutuskan bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk melepas sauh dan menepikan kapal.
Keputusannya telah matang, di mana pertimbangan tersebut diambil Schuerrle ketika berada dalam titik terendah dan merasa prospek karier yang lebih baik semakin menipis untuknya.
Namun, refleksi demi refleksi dari lembaran kariernya akan menceritakan kisah yang berseberangan dari kerasnya perjuangan Schuerrle baru-baru ini.
Puncak kejayaan di Piala Dunia 2014, menjadi legenda dengan boy band di Mainz, dan hampir menjadi finalis Liga Champions bersama Chelsea.
Pencapaian-pencapaian itu jauh lebih besar maknanya daripada langkah mundur dan rentetan cedera yang menimpanya belum lama ini.
Terima kasih, Andre Schuerrle!
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Bundesliga |
Komentar