PSSI pun akhirnya menggodok SK Liga lagi setelah berembug dengan APPI.
Memang tak banyak terekspos media soal pemain kurang setuju dengan pemotongan gaji yang seenak jidat itu.
Maklum saja etika yang tertuang dalam kontrak memang mewajibkan penyodor dan penandatangan sendiri yang bisa menyelesaikannya.
Secercah harapan terbit ketika turun SK bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang melanjutkan kompetisi dalam keadaan luar biasa.
Kali ini PSSI mengizinkan klub Liga 1 untuk melakukan renegosiasi kontrak dan memotong gaji pemain hingga 50 persen.
Sementara Liga 2 lebih tinggi mencapai kisaran 60 persen dari nilai kontrak awal atau sekurang-kurangnya di atas upah minimum regional di daerah klub masing-masing.
Keputusan ini mulanya tercetus dari usulan klub-klub yang berdalih situasi forje majeure karena pandemi Covid-19.
Berharap akan menjadi sebuah solusi yang pas, namun tetap saja polemik gaji seperti tetap tak berujung.
Baca Juga: Streaming MotoGP Republik Ceska 2020 - Tak Cuma Yamaha yang Bisa Melesat
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com, PSSI.org, thaileague.co.th |
Komentar