BOLASPORT.COM - Manchester United menyambut kedatangan rekrutan pertama di bursa transfer musim panas ini, Donny van de Beek.
Manchester United segera meresmikan transfer Donny van de Beek setelah gelandang timnas Belanda itu merampungkan tes medis.
Bagi Van de Beek, Man United bakal menjadi klub pertamanya di luar Belanda.
Pemuda kelahiran Nijkerkerveen, 23 tahun silam, itu menghabiskan waktunya di akademi klub lokal, Veensche Boys, akademi Ajax Amsterdam, lalu menjulang bersama klub terbesar di Belanda tersebut.
Melihat eskalasi karier Van de Beek sebagai salah satu gelandang primadona di Eropa saat ini, sulit menyangka dia awalnya tak diarahkan menjadi pesepak bola.
Donny kecil lebih tertarik pada tempat-tempat tinggi dan bermain dengan binatang.
Baca Juga: Prakiraan Formasi Man United dengan Donny van de Beek: Tak Masalah Jadi Nomor 6, 8, atau 10
Baca Juga: Ayah Van de Beek Angkat Bicara Soal Transfer Anaknya ke Man United
"Dia benar-benar seorang pemanjat. Di dalam rumah, kami memiliki tiang kayu yang suka dia panjat. Sungguh anak yang tangguh," ucap Andre, ayah Donny van de Beek, mengenang masa kecil sang putra saat masih berusia kira-kira 4 tahun.
"Saat masih tinggal di rumah peternakan kecil, kami punya kandang burung. Saat melihat keluar, saya sering melihat Donny sedang duduk di atap. Dia memanjat ke sana melalui tiang," kata Andre lagi.
Ibunya, Gerdina, tidak menyangka Donny punya bakat lebih dari itu.
Bukan soal panjat-memanjat, Donny jatuh cinta dengan sepak bola sejak dibawa mengikuti latihan pertamanya di Veensche Boys.
Veensche Boys adalah akademi klub lokal di Nijkerkerveen, sebuah kota kecil di wilayah sentral Belanda.
"Sejak itu sepak bola tak pernah lagi menjauh dari kehidupannya," kata Andre.
Sebagai suporter Ajax Amsterdam, Andre kerap membawa Donny menonton langsung pertandingan di stadion.
Sejak itulah minat dan bakat Donny terhadap dunia sepak bola, terutama kegemaran kepada Ajax, semakin terasah.
Baca Juga: Donny van de Beek Segera ke Man United, Mason Greenwood: Dia Bagus dan Menjanjikan
Dia memiliki drum kecil yang ditandatangani sosok idolanya semasa kecil, seperti pelatih Ajax kala itu, Marco van Basten, dan pemain pujaannya, Wesley Sneijder serta Rafael van der Vaart.
Drum itu biasa dia bawa ke stadion saat Ajax bertanding.
"Donny sangat fanatik sebagai anak-anak saat ke stadion. Jika Ajax kalah, dia menangis," kata ayahnya.
Keterikatan emosi itu membuat Donny van de Beek menolak tawaran dari Vitesse Arnhem, yang lebih dulu mengundangnya berlatih.
Dalam perjalanan ke markas Vitesse, Donny dan ayahnya memilih berbelok ke markas Ajax dan lantas bergabung di tim junior mereka pada 2008.
Van de Beek merasakan polesan dari pelatih akademi Ajax kala itu sekaligus legenda timnas Belanda, Dennis Bergkamp, yang kini menjadi ayah dari kekasihnya.
Baca Juga: Donny van de Beek Segera ke Manchester United, Virgil van Dijk Doakan yang Terbaik
Dasar berbakat, dia tak butuh lama untuk cemerlang melebihi rekan seusianya hingga meroket ke tim utama, menjadi pemain andalan Ajax, dan kini salah satu gelandang muda terdepan di Eropa.
Sekarang Van de Beek bukan lagi memanjat pohon, tetapi sedang berusaha menaikkan kariernya ke level lebih tinggi bersama Manchester United.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | telegraaf.nl, Ajaxshowtime.com, veenscheboys.eu |
Komentar