BOLASPORT.COM - Petarung anyar UFC, Michael Chandler, telah menyimpan strategi untuk menghadapi juara kelas ringan Khabib Nurmagomedov.
Michael Chandler langsung mendapatkan tantangan baru setelah memutuskan untuk hijrah ke UFC.
Tak tanggung-tanggung, UFC langsung menunjuk Michael Chandler sebagai petarung pengganti pada pertandingan antara Khabib Nurmagomedov dan Justin Gaethje.
Khabib Nurmagomedov dan Justin Gaethje bakal saling berhadapan pada duel unifikasi gelar juara kelas ringan di UFC 254 pada 24 Oktober mendatang.
Baca Juga: Usai Menang Sekali Tonjok, Bintang Baru UFC Ogah Disebut Titisan Khabib Nurmagomedov
Apabila salah satu di antara Nurmagomedov dan Gaethje mundur dari pertandingan, Chandler otomatis menjadi petarung pengganti.
Chandler bukan petarung kacangan. Petarung berkebangsaan Amerika Serikat tersebut merupakan juara kelas ringan tiga kali pada ajang MMA lainnya, Bellator.
Chandler percaya diri dengan kemampuannya. Jadi lawan Nurmagomedov atau pun Gaethje, Chandler yakin dirinya bisa menang.
Terkhusus Nurmagomedov, Chander telah mengantongi kelemahan The Eagle setelah melihat pertandingan petarung Dagestan itu pada 2018.
Baca Juga: Satu Hal yang Dibenci Bos UFC tentang Israel Adesanya
"Seperti kita lihat dalam duel Khabib vs Al Iaquinta, saat dia tidak dapat melakukan takedown dia mulai bertarung dengan agak sporadis," kata Chandler, dilansir dari MMA Junkie.
"Dia keluar dari permainannya. Benih keraguan tertanam di kepalanya karena dia tahu dia tidak memiliki serangan yang hebat," imbuh petarung berusia 34 tahun tersebut.
Nurmagomedov dan Al Iaquinta bertemu pada duel perebutan gelar juara interim kelas ringan UFC pada April 2018.
Mendominasi dua ronde pertama dengan teknik grappling-nya, Nurmagomedov kehilangan permainannya setelah terpancing beradu pukul dengan Iaquinta pada ronde berikutnya.
Iaquinta sengaja mendekatkan tubuhnya seolah menantang Nurmagomedov untuk meninjunya, namun serangan The Eagle tidak cukup kuat.
Iaquinta yang datang sebagai petarung pengganti justru mampu membuat penonton bersorak ketika dirinya melakukan pukulan balik ke wajah Nurmagomedov.
Nurmagomedov kembali ke strategi awal pada ronde kelima. Beruntung bagi The Eagle, penampilannya yang dominan memberinya kemenangan angka mutlak.
"Dia tahu kemampuannya untuk menang tergantung apakah dia mampu menerjang Anda, mendorong Anda ke dinding, dan menahan tubuh Anda," ucap Chandler lagi.
Baca Juga: Juara Kelas Berat UFC Janjikan Pertarungan Sekejap Lawan Brock Lesnar
"Itulah rencananya, jangan di-takedown. Tetapi itu rencana semua orang. Jadi saya akan duduk di sini dan berkata saya tidak akan di-takedown," sambung Chandler.
Chandler percaya bisa meladeni Nurmagomedov dengan teknik gulat yang dimlikinya. Malahan dia yakin kemampuan gulatnya lebih baik dari Nurmagomedov.
"Bukannya saya tidak menghormati kemampuan gulat Khabib. Saya rasa dia telah menunjukkan dirinya adalah pegulat paling dominan di MMA, atau di dunia," kata Chandler.
"Tetapi, dia tidak pernah, setahu saya, menghadapi petarung level Divisi 1 All-American. Mereka memiliki bibit yang berbeda."
"Ada perbedaan mendasar antara pegulat SMA yang terjun ke MMA dan berhenti bergulat selama bertahun-tahun dengan pria seperti saya, pegulat Divisi 1 All-American."
Justin Gaethje, yang merupakan calon lawan Nurmagomedov, merupakan mantan pegulat dari kejuaraan antar-kampus di Negeri Paman Sam tersebut.
Chandler juga optimistis dengan peluangnya menghadapi Gaethje. Strategi yang dipilihnya andai melawan The Highlight adalah mengajaknya beradu pukul.
Chandler pun berpendapat bahwa pertarungannya dengan Gaethje berpeluang menjadi pertarungan terbaik dalam sejarah UFC.
Terlepas dari pendapatnya tersebut, Chandler berharap pertarungan Nurmagomedov vs Gaethje tetap berlangsung sesuai jadwal.
Petarung asal Florida tersebut bahkan memberi petunjuk bahwa dirinya akan menghadapi Nurmagomedov suatu saat nanti.
Baca Juga: Legenda WWE Ungkap Brock Lesnar Ingin Kembali ke UFC demi Lawan Jon Jones
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | mmajunkie.com |
Komentar