Namun, tidak ada respons dari sang pemain selama satu jam pompa jantung dan otak beroperasi.
Baca Juga: Pemain Naturalisasi Debut, Lawan Timnas Indonesia Tumbang dari Uzbekistan
Akhirnya, tim dokter pun menyatakan bahwa Choirul Huda meninggal dunia pada pukul 16.45 WIB.
Tentu saja, berita itu langsung disambut derai tangis para pencinta sepak bola Indonesia, terlebih pendukung Persela Lamongan.
Pasalnya sosok Choirul Huda merupakan teladan dan idola publik Lamongan.
Saking dicintainya, tepat satu bulan usai kepergian Choirul Huda, digelar laga "Tribute Match Choirul Huda" yang mempertemukan Persela Lamongan melawan Timnas All Star.
Baca Juga: Wonderkid Keturunan Indonesia Kamerun Idolai Pemain Persija dan Bali United
Pada pertandingan tersebut, Persela Lamongan sukses mengalahkan Timnas All Star dengan skor akhir 1-0.
Gol Persela Lamongan dicetak oleh Samsul Arif pada menit ke-38.
Seusai laga berakhir, seluruh isi stadion dengan kompak meneriakkan nama Choirul Huda.
Tidak hanya itu, terdengar tangisan di seisi stadion karena rasa kehilangan yang sangat besar setelah ditinggal oleh sosok yang penuh kharisma.
Selamat jalan, Kapten, sampai kapan pun namamu akan selalu dikenang oleh publik sepak bola Indonesia.
Baca Juga: PT LIB Rumuskan Format Perubahan Liga 1 2020 dengan Beberapa Opsi
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com, KOMPAS.com |
Komentar