"Lin Dan adalah pemain yang brilian. Kesempatan bermain melawan Lin Dan adalah kesempatan besar untuk saya. Saya belajar banyak dari kekalahan melawan dia," ucap pemain berusia 26 tersebut.
Axelsen mendapat kesempatan membalas kekalahan dari Lin.
Salah satunya terjadi pada perebutan medali perunggu Olimpiade Rio 2016.
Saat itu, Axelsen menang setelah bermain tiga gim dengan skor 15-21, 21-10, 21-17
Baca Juga: Pelatih Malaysia Sebut Pemain Eropa Dirugikan pada Awal Turnamen 2021
Viktor Axelsen dan Lin Dan kembali bertemu pada final Kejuaraan Dunia 2017 di Glasgow, Skotlandia.
Kali ini, Axelsen kembali menang dan membawa pulang medali emas.
Terlepas dari catatan pertemuannya dengan Axelsen, Lin direken sebagai salah satu pebulu tangkis terhebat yang pernah ada, baik di negara asalnya, China, maupun di dunia.
Ia meraih dua medali emas Olimpiade (Beijing 2008 dan London 2012) serta menyabet lima medali emas Kejuaraan Dunia BWF pada tahun 2006, 2007, 2009, 2011, dan 2013.
Super Dan juga membawa China memenangi Piala Sudirman sebanyak lima kali dan Piala Thomas sebanyak enam kali.
Selain itu, Lin Dan juga tercatat meraih lima medali emas Asian Games serta empat kali menjadi kampiun Kejuaraan Asia.
Rangkaian prestasi tersebut mengiringi perjalanan karier bulu tangkis Lin Dan sampai ia pensiun pada Juli lalu.
Baca Juga: BWF Puji Komitmen Ahsan/Hendra untuk Keluarga dan Bulu Tangkis
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Thestar.co.my |
Komentar