Bahkan, Dapena memilih untuk duduk membelakangi para staf dan pemain saat semuanya sedang memberikan penghormatan.
Pesepak bola berusia 24 tahun yang juga berprofesi sebagai guru tersebut rupanya memiliki alasan tersendiri.
Baca Juga: Inilah Pemain Persib yang Miliki Kemampuan seperti Diego Maradona
Dilansir BolaSport.com dari media Spanyol, AS, Dapena mengaku tak sudi memberikan penghormatan kepada pelaku pemerkosaan dan kekerasan terhadap perempuan.
Bagi Dapena, Maradona memang sosok yang luar biasa di dalam lapangan, tapi merupakan seorang pelaku kekerasan gender di lapangan.
Terlebih lagi, Maradona meninggal tepat pada Hari Menentang Kekerasan Gender yang diperingati tiap tanggal 25 November.
Menurut Dapena, jika dirinya memberikan penghormatan terakhir kepada Maradona, itu artinya dia mendukung pelaku kekerasan.
"Maradona, dalam istilah sepak bola, menurut saya dia memiliki kemampuan dan kualitas yang spektakuler. Akan tetapi, sebagai pribadi, dia meninggalkan banyak hal yang diinginkan oleh orang lain," ujar Dapena.
Baca Juga: Usai Cetak Gol, Lionel Messi Beri Penghormatan untuk Diego Maradona dan Kejutkan Rekan Setimnya
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | As |
Komentar