Dalam artikel di situs resminya, TIME menyoroti peran James memobilisasi atlet dan publik figur berkulit hitam untuk melawan penindasan terhadap warga minoritas yang memiliki hak pilih.
Pada Juni 2020, James meluncurkan gerakan nirlaba More Than a Vote yang bertujuan mensosialisasikan pentingnya menyumbangkan hak suara pada pemilihan presiden.
Grup ini mendorong dijadikannya arena olahraga sebagai tempat pemungutan suara agar para pemilih bisa tetap menjaga jarak aman untuk mencegah penyebaran covid-19.
Gerakan tersebut mengundang respons positif. Pada Agustus, tidak kurang dari 50 atlet, seniman, dan tokoh media ikut serta dalam inisiatif More Than a Vote.
Baca Juga: Ke Prawira Bandung, Abraham Damar Grahita Reuni dengan Eks Pelatih
Hasilnya, pada November, More Than a Vote merekrut 4.000 sukarelawan di daerah pemungutan suara di Atlanta, Milwaukee, Detroit, dan Philadelphia.
Aktivisme LeBron James pun tak lepas dari gerakan Black Lives Matter, atau kampanye yang melawan kekerasan aparat terhadap warga keturunan Afrika-Amerika.
James turut aktif mendukung gerakan tersebut setelah kematian George Floyd, warga Minneapolis, saat ditangkap polisi.
Hasilnya, para atlet dari cabang lain pun turut mengapresiasi James.
Baca Juga: Lester Prosper dan Brandon Jawato Turun di Kualifikasi FIBA Asia 2021, Perbasi Pasang Target
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | time.com |
Komentar