"Saya mengharapkan hal-hal yang hebat darinya dalam posisi tersebut," imbuh eks pelatih Juventus itu.
Kelihatannya Conte ingin mengeksploitasi skill Eriksen sebagai sumber fantasi di pusat permainan tim, distributor bola, kreator peluang, sekaligus eksekutor andal dari lini kedua, terutama via bola mati.
Familier dengan peran seperti itu?
Ya, tugas itu mirip seperti yang dijalankan Andrea Pirlo sewaktu Conte memolesnya di Juventus (2011-2014).
Pirlo berperan vital sebagai fulkrum alias titik poros dari sistem permainan 3-5-2 ala Conte yang sukses bikin Juve berjaya di kancah domestik.
Seperti dirigen, Pirlo ialah otak yang mengatur ke mana bola bergulir, bagaimana tempo seharusnya berjalan, kapan tim memainkan ritme pelan atau menghentak.
Pria yang kini menjadi pelatih Juventus itu merupakan figur sentral dari skema 3 gelandang tengah.
Dia bertugas di pusat dengan didampingi dua gelandang beda karakter.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | football-italia.net |
Komentar