Apa yang membuat kemenangan Praveen di Birmingham luar biasa adalah bahwa dalam jarak empat tahun, dia meraih trofi juara bersama partner berbeda.
Gelar terakhir Praveen pada All England, didapat bersama Melati pada 2020 setelah mengalahkan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattabchai (Thailand), 21-15, 17-21, 21-8.
Praveen pertama kali mengangkat trofi juara All England saat berusia 22 tahun.
Saat itu, dia bertandem dengan Debby Susanto yang sekarang sudah pensiun. Final melawan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark) berlangsung mudah, dengan skor 21-12 21-17 dalam 43 menit.
Praveen kemudian mengalami masa sulit. Dia menderita kekalahan mengejutkan pada babak pertama dari Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang) yang tidak diunggulkan pada perempatfinal All England 2018.
Praveen kembali pada 2019 dengan partner baru, Melati Daeva Oktavianti dan melakukan debut dengan baik untuk mencapai semifinal.
Baca Juga: Merinding Lihat Filmnya, Eks Rival Muhammad Ali Percaya Bruce Lee Bisa Jadi Raja Tinju Dunia
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BWF Badminton |
Komentar