Meski begitu, instruksi dari untuk melakukan isolasi tidak memiliki toleransi. Ancaman paparan virus menjadi alasannya.
PBSI melalui manajer tim, Ricky Soebagja, telah melakukan komunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London.
Kabar tim Indonesia setelah dipaksa mundur dari All England Open 2021 sudah diketahui secara langsung oleh Kemenpora.
"Kemenpora, pagi ini sekitar pukul 07.00 dan 07.35, baru saja berkomunikasi langsung dengan Wakil Kepala Perwakilan KBRI, Bapak Khasan Ashari, di London, atas sepengetahuan Pak Desra Percaya, Dubes RI London, terkait kejadian yang menimpa atlet Indonesia di All England," tulis keterangan resmi Kemenpora, dilansir BolaSport.com dari KOMPAS.com.
Baca Juga: All England Open 2021 - Indonesia Dicekal, BWF Pasrah, Marcus Gideon Geram
Menanggapi insiden perwakilan Merah-Putih di Inggris, Kemenpora meminta para atlet untuk menerima keputusan Pemerintah Inggris.
Pasalnya, keputusan NHS tidak bisa diganggu gugat dan bersifat final.
"Timnas Badminton RI terpaksa mundur dari kejuaraan All England 2021 meskipun lima pemain timnas didampingi pelatih telah melakukan pertandingan dan menang," tulis Kemenpora melalui rilis.
"Ini karena 20 dari 24 anggota timnas mendapat notifikasi via email dari National Health Service (NHS) untuk wajib karantina Covid-19 selama 10 hari hingga 23 Maret 2021."
"Kewajiban karantina ini karena dalam trace and track terdeteksi berkontak dengan orang yang kemudian dinyatakan positif Covid-19."
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | KOMPAS.com |
Komentar