Baca Juga: Hasil All England Open 2021 - 4 Wakil Indonesia Seharusnya Sudah Lolos ke Babak Kedua
"Keputusan bersifat final, tidak dapat digugat, dan pemberlakuan sanksi bagi pelanggar," tulisnya menambahkan.
Kemenpora menambahkan bahwa keputusan yang dikirim NHS bukan sebuah tindakan diskriminatif kepada utusan Indonesia.
Langkah NHS ini hanya bertujuan untuk menegakkan protokol kesehatan dan pencegahan penularan virus corona secara masif.
"Meskipun sebelum berangkat, (atlet) sudah divaksin dua kali di Jakarta dan saat datang juga negatif saat di-swab," tulis Kemenpora.
"Tetapi karena hasil tracing mengindikasikan pernah satu pesawat dengan orang yang diduga terpapar Covid-19, maka sesuai aturan, terpaksa harus terkena karantina tambahan," tulis Kemenpora menjelaskan.
"KBRI juga telah berkomunikasi dengan Panitia/BWF yang menyatakan pihaknya harus tunduk dengan ketentuan NHS dan meminta timnas memenuhi kewajiban karantina tersebut," tulis Kemenpora lagi.
Baca Juga: Aguero Ngambek Gara-gara Tak Dioper Bola, Mau Pindah Saja ke Barcelona?
Kemenpora akan memastikan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London akan meminta klarifikasi dari NHS mengenai aturan-aturan yang membuat perwakilan Indonesia mundur.
"Pada tanggal 18 Maret ini pun KBRI akan meminta klarifikasi lebih lanjut kepada NHS dan mempertanyakan kepada panitia kebijakan lanjut sehubungan mundurnya timnas, termasuk kemungkinan penundaan seluruh pertandingan," tulis Kemenpora.
"Kemenpora bisa memahami kondisi ini dan tetap berharap agar timnas tetap semangat," tulis Kemenpora menutup keterangan soal dipaksa mundurnya tim bulu tangkis Indonesia dari All England 2021.
Baca Juga: Michael Chandler Yakin Bisa Buat Khabib Nurmagomedov Kembali
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | KOMPAS.com |
Komentar