View this post on Instagram
"Kita juga tidak bisa apa-apa, namanya juga aturan negara. Tak ada pilihan selain mematuhi aturan negara ini," imbuh Greysia melanjutkan.
Meski begitu, pemain yang berpasangan dengan Apriyani Rahayu ini mengharapkan tanggung jawab dari BWF.
Sebab, keputusan NHS untuk meminta para pemain Indonesia untuk melakukan isolasi memang tidak transparan.
Salah satu contohnya adalah ada empat anggota tim Indonesia yang tidak mendapat email dari NHS untuk melakukan isolasi mandiri.
Baca Juga: All England Open 2021 - Pernyataan Resmi BWF Setelah Indonesia Dipaksa Mundur
Selain itu tidak diketahui identitas maupun jumlah penumpang pesawat yang terpapar Covid-19.
Greysia pun berharap BWF mampu melindungi atlet-atlet mereka dan tidak sekadar melimpahkan masalah kepada atlet.
"Yang jadi kunci itu adalah BWF harus tanggung jawab dan cari letak permasalahannya," tulis Greysia menambahkan.
"Memberi perlindungan untuk atletnya, cari solusi, kasih kejelasan. BWF harus adil dan jelas," sambungnya.
Indonesia sebelumnya mengirim tujuh perwakilan yang semuanya merupakan pemain peringkat 10 besar dunia di All England Open 2021.
Empat wakil Indonesia sudah lolos ke fase 16 besar dengan satu pasangan, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, mendapat bye pada babak pertama.
Adapaun tiga wakil lain: Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Anthony Sinisuka Ginting dinyatakan mundur (withdrawn).
Baca Juga: All England Open 2021 - Tidak Semua Pemain Indonesia Dapat Perintah Isolasi
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | instagram.com |
Komentar