Permintaan ini dibuat karena sebelumnya terdapat tim dari tiga negara lain mendapatkan hak tes ulang karena sempat dinyatakan positif Covid-19.
Adapun begitu permintaan Indonesia malah ditolak dengan alasan masalah ini di luar kuasa Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) dan penyelenggara karena otoritas tertinggi dimiliki pemerintah Inggris.
Kekecewaan tentu saja terjadi dan diperparah dengan para atlet yang buka suara mengalami tindakan diskriminatif dengan harus jalan kaki kembali ke hotel tanpa fasilitas antar jemput yang biasanya disediakan.
Bahkan para atlet juga tidak dapat menggunakan lift hotel usai dinyatakan terindikasi Covid-19.
Baca Juga: Ketum PBSI Sebut China Juga Ikut Kecewa Tim Indonesia Jadi Korban All England Open 2021
Dari kejadian tersebut, Desra geram atas tindakan perlakukan yang didapatkan tim Indonesia di Inggris.
Dia bahkan menyebut akan menjadi pihak yang mendorong pemain Indonesia untuk memboikot All England jika bukan sebagai seorang diplomat.
"Jadi mungkin terlalu awal kita memboikot," kata Desra saat konferensi pers lewat akun Youtube KBRI London TV, Jumat (19/3/2021).
"Tapi, Desra Percaya, sebagai fanatik penggemar badminton dan juga pendukung berat, fansnya, pemain-pemain Indonesia, jawaban saya, boikot saja! udah diperlakukan rusuh, gak benar. Ini saya gak diplomatis, tapi itu emosi saya, reaksi saya," sambung dia.
Baca Juga: Ridwan Kamil Beri Suntikan Semangat Tim Indonesia Terkait Insiden All England Open 2021
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | YouTube |
Komentar