"Itu membuat saya sedih ketika saya melihat Valentino sudah tidak menang begitu lama. Tetapi, saya tidak dapat memberinya nasihat apa pun dalam hal ini karena ini sangat pribadi. Saya menghormatinya," ucap pria Italia itu.
"Saya tidak ingin bertingkah seperti guru atau ayah. Ayah Valentino mengatakan dia harus bertahan selama tiga atau empat tahun lagi. Tetapi saya bukan ayahnya, jadi saya tidak mau berkomentar."
Selain itu, Agostini paham dari pengalamannya sendiri yang menyakitkan betapa sulitnya menemukan waktu yang tepat untuk mengundurkan diri atau pensiun.
Agostini juga melewatkan waktu terbaik untuk mundur pada tahun-tahun setelah sukses bersama tim MV Agusta dan Yamaha.
Pada 1976, Agostini memperebutkan gelar juara dunia 500cc dengan timnya sendiri. Dia mengendarai Suzuki 500cc pribadi dengan tim miliknya, MV Agusta.
Lewat tim ini, dia memenangkan final Kejuaraan Dunia di Nürburgring. Pada 1977, Agostini masih bermain tampil Kejuaraan Dunia 750 cc dengan Yamaha TZ 750 pribadi.
Baca Juga: Pelatih Yuta Watanabe/Arisa Higashino Jaga Motivasi Usai Batal Pulang Kampung
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar