"Yang sangat dirugikan memang pasangan ganda campuran Hafiz/Gloria dari posisi kritis ranking ke-8 turun ke ranking ke-9. Harusnya, BWF lebih bijak dan netral dengan tidak memasukkan Kejuaraan Eropa masuk dalam kualifikasi Olimpiade," tutur Richard.
Hafiz/Gloria tergeser ke posisi kesembilan setelah Marcus Ellis/Lauren Smith (Inggris) menjadi finalis pada Kejuaraan Eropa.
"Apalagi,.dengan keadaan pandemi Covid-19 ini sekarang, turnamen penting banyak yang batal. Padahal, untuk mengejar atau mempertahankan poin Olimpiade sangat penting bagi pemain kami," ucap Richard.
"Saya sangat menyayangkan karena dengan batalnya turnamen Malaysia dan Singapura Terbuka termasuk India Terbuka dan Kejuaraan Asia. Pembatalan turnamen ini cukup merugikan posisi Hafiz/Gloria yang tengah berjuang dan mengamankan ranking untuk bisa tampil ke Olimoiade Tokyo."
"Ini saya anggap BWF tidak adil. Seharusnya Kejuaraan Eropa tetap berjalan, tetapi jangan dimasukkan sebagai kualifikasi yang menyediakan poin ke Olimpiade Tokyo," ujar Richard.
Baca Juga: Lama Tak Ikuti Kompetisi Bulu Tangkis Apakah Baik bagi China?
Richard mengatakan bahwa keputusan itu tidak adil dan hanya menguntungkan pemain Eropa, mengingat pemain-pemain Asia tidak bisa berlaga setelah Kejuaraan Asia dibatalkan.
"Saya mendukung agar PBSI segera melakukan diskusi dengan BWF. Diskusi PBSI dan BWF bertujuan agar ada perubahan atau penyesuaian kembali," ucap Richard.
"Semoga dengan protes atau diskusi ini, BWF bisa mengambil kebijakan dan keputusan yang adil bagi semua pemain, terutama Hafiz/Gloria," kata Richard.
Baca Juga: Jika Hujan pada GP Prancis Akan Jadi Pengalaman Pertama Adik Valentino Rossi di Lintasan Basah
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badminton Indonesia.org |