BOLASPORT.COM - Legenda tunggal putra asal Malaysia, Lee Chong Wei, senang dan telah memberikan acungan jempol kepada keputusan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) tetap menggunakan sistem skor 21x3.
Lee Chong Wei mengatakan bahwa BWF telah membuat keputusan yang tepat untuk mempertahankan sistem skor saat ini seperti yang diinginkan para pemain.
BWF dengan dukungan dari beberapa afiliasi, telah mengusulkan versi pendek dari 11 poin best-of-five (11x5). Namun, usulan sistem skor itu tidak mendapatkan suara mayoritas selama mereka. rapat umum tahunan virtual pada Sabtu (22/5/2021).
Sebanyak 66,31 persen memberi dukungan dan 33,69 persen menolak untuk perubahan sistem skor.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Italia 2021 - Fabio Quartararo 'Dikepung' Ducati
Angka ini sedikit meleset dari jumlah suara yang dibutuhkan untuk mendapatkan persetujuan yaitu 2/3 atau 66,67 persen suara.
Dengan 282 suara yang masuk, BWF sebenarnya hanya memerlukan satu dukungan tambahan untuk mengesahkan sistem skor yang baru.
Ini adalah kali kedua upaya untuk mengubah sistem skor ini gagal.
Lee Chong Wei yang sempat menjadi kekuatan dominan tunggal putra dunia bersama Lin Dan (China), Taufik Hidayat (Indonesia), dan Peter-Gade Christensen (Denmark) dengan format 21x3 sejak diperkenalkan pada 2006, berharap BWF akan menyerah untuk mencoba mengubahnya lagi.
"Jika saja mereka menyetujui format yang lebih pendek pada Sabtu, saya akan keluar dari masa pensiun untuk bermain lagi," kata Lee bergurau dilansir BolaSport.com dari The Star.
"Tetapi serius, saya hanya senang bahwa BWF telah mengutamakan minat para pemain. Mengapa mengubah sesuatu padahal itu sudah bagus. Lihat saja jumlah penonton pada final Olimpiade Rio 2016 dan edisi sebelumnya di London (2012)," tutur Lee
Lee tampil pada dua Olimpiade terakhir. Pada Olimpiade London 2012, Lee Chong Wei terlibat pertarungan ketat yang membuatnya kalah 21-15,10-21,19-21 dari Lin Dan.
Pada Olimpiade Rio 2016, Lee mengalahkan Lin Dan pada semifinal, tetapi kalah melawan Chen Long dari China dalam perebutan gelar.
Baca Juga: Jagoannya Floyd Mayweather Ramal Manny Pacquiao Kalah dari Errol Spence Jr
Semua pertandingan itu memecahkan rekor jumlah penggemar yang menontonnya.
"Permainan masih menghibur dan menarik banyak orang. Awalnya, ketika BWF ingin mengubahnya menjadi 21x3, saya ragu. Saya masih suka format pertama 15x3 karena Anda bisa melihat seni permainan bulu tangkis," tutur Lee.
"Tetapi, akhirnya saya terbiasa dengan sistem 21x3. Saya pikir, saya berbicara atas nama mayoritas pemain di luar sana bahwa apa yang kami miliki sekarang sudah cukup baik."
Lee lalu menantang pebulu tangkis saat ini untuk meningkatkan standar permainan.
"Ini bukan tentang format penilaian, ini tentang memiliki pemain dengan karakter di turnamen. Seperti apa empat legenda di hari-hari tunggal putra?" ucap Lee.
“Saya berharap pemain bisa menyuguhkan kualitas, kreativitas, dan hiburan untuk para suporter,” ujarnya.
Pada nomor tunggal putra, mereka yang berpotensi membuat pertandingan kompetitif dan memikat adalah Kento Momota (Jepang), Viktor Axelsen (Denmark), Anthony Sinisuka Ginting, dan Lee Zii Jia (Malaysia).
Baca Juga: Jangan Aneh-aneh Georges St-Pierre, Hadapi Oscar De La Hoya Itu Berisiko
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | The Star |
Komentar