Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Euro 2020 - Ini Kesalahan Didier Deschamps yang Membuat Prancis Terlempar Menyakitkan

By Sri Mulyati - Selasa, 29 Juni 2021 | 10:20 WIB
Pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps, menganggap kegagalan di Euro 2020 murni kesalahannya.
TWITTER.COM/MIRRORFOOTBALL
Pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps, menganggap kegagalan di Euro 2020 murni kesalahannya.

BOLASPORT.COM - Pelatih Didier Deschamps mengakui kesalahan ada di dirinya hingga Prancis kalah dari Swiss di babak 16 besar Euro 2020, Selasa (29/6/2021).

"Hasil pertandingan begitu kejam. Kami telah memberikan segalanya, tetapi harus menerima kekalahan," kata Deschamps seperti dilansir BolaSport.com dari situs resmi UEFA.

"Hasil ini menyakitkan, tetapi mungkin kami tak pantas melaju ke babak berikutnya. Saya salah pada apa yang kami lakukan di babak pertama," ucap Deschamps lagi.

Sempat unggul 3-1 hingga menit ke-75, Prancis gagal mempertahankannya.

Swiss akhirnya mampu menyamakan kedudukan menjadi 3-3, memaksakan perpanjangan waktu, dan akhirnya harus diakhiri dengan adu penalti.

Baca Juga: EURO 2020 - Brace ke Gawang Swiss Bikin Karim Benzema Sejajar Zinedine Zidane

Pada adu penalti, Swiss justru lebih sempurna dengan sukses mengonversi 5 tendangan penalti menjadi gol.

Adapun penendang terakhir Prancis yang juga bintang utama tim, Kylian Mbappe, gagal hingga Prancis kalah 4-5 dan pulang kampung.

Mimpi Prancis untuk menyandingkan Piala Dunia dan Piala Eropa seperti era Didier Deschamps pada 1998 (Piala Dunia) dan 2000 (Piala Eropa) pun kandas.

Setelah unggul 3-1, Prancis memang tampak kelewat percaya diri, bahkan nyaris tak melakukan perubahan berarti.

Baca Juga: Masih Dendam dengan Cristiano Ronaldo, Pelatih Hungaria Ejek Gaya Selebrasi Gol

Hal ini dibaca benar oleh Swiss yang tampil kompak dan penuh semangat.

"Prancis berpikir mereka akan menang 3-1," kata kapten Swiss, Granit Xhaka.

Oleh karena itu, Prancis tampak kendor dan dimanfaatkan Swiss.

Haris Seferovic kemudian mencetak gol keduanya pada menit ke-81, mengubah kedudukan menjadi 3-2.

Baca Juga: Pengagum Cristiano Ronaldo Gagal Penalti, Deschamps Sebut Alasan Pemain Prancis Tak Kesal

Di menit terakhir, Mario Gavranovic gantian mencetak gol dan membuat kedudukan imbang 3-3 dan itu menjadi awal kehancuran Prancis.

Keputusan Didier Deschamps pada pertandingan itu dianggap sebagai pangkal kegagalan Prancis.

Memasang 3 bek dalam formasi 3-4-1-2 merupakan keanehan. Sebab, Prancis tak bagus tanpa 2 bek sayap.

Kendati Lucas Digne cedera dan Lucas Hernandez kurang fit, tetapi formasi itu sangat riskan.

Baca Juga: EURO 2020 - Babak Perpanjangan Waktu Jadi Momok Buat Timnas Prancis

Apalagi, Deschamps sudah pernah mencoba dalam 18 bulan terkahir saat melawan timnas Albania, timnas Serbia, dan timnas Kroasia.

Hasilnya, Prancis tampil buruk dan kesulitan menahan serangan lawan.

Entah kenapa Deschamps masih nekat menggunakan strategi itu di saat penting.

Apalagi, formasi 3-4-1-2 sangat sulit dipraktikkan dan dikontrol. Prancis juga tak pernah melatih formasi ini sebelum Euro 2020.

Baca Juga: Tak Bisa Tidur, Kylian Mbappe Ungkap Alasan Jadi Eksekutor Penalti Ke-5 Prancis di EURO 2020

Keanehan lain, Clement Lenglet, yang tak pernah bermain semenit pun dalam 2 pertandingan pra-Euro 2020 maupun di fase grup, tiba-tiba dimainkan sebagai bek tengah.

Di samping Lenglet ada Raphael Varane dan Presnel Kimpembe.

Raphael Varane mengisyaratkan betapa sulitnya Prancis bermain.

Baca Juga: EURO 2020 - Harga Pasar Kylian Mbappe 26 Kali Lipat Kiper yang Gagalkan Penaltinya

"Kami hanya bereaksi. Kami benar-benar tampil kacau di babak pertama. Tak ada yang bisa dikatakan selain itu. Benar-benar saat yang sulit," kata Varane.

Pada babak kedua, Deschamps memasukkan Kingsley Coman dan Prancis bermain dengan formasi tradisional 4-4-2.

Keadaan membaik dan Prancis, yang di babak pertama tertinggal 0-1, berbalik unggul 3-1.

Namun, di saat unggul, perubahan yang dilakukan Deschamps justru dinilai sebagai ide yang buruk.

Baca Juga: EURO 2020 - Pahlawan 2018, Pecundang 2021, Kylian Mbappe Prank Sepertiga Dunia

Keputusan Deschamps tidak menarik salah satu dari Mbappe atau Karim Benzema untuk memperkuat pertahanan di saat unggul 3-1 dinilai sebagai kesalahan.

Ketika dipertanyakan soal formasi, Deschamps tak mau banyak menjawab.

"Apa hasilnya akan lebih bagus jika menggunakan formasi berbeda? Saya yang mengambil tanggung jawab," ujar Deschamps.

"Ketika tim menang, itu karena pemain. Ketika kalah, itu tanggung jawab saya. Para pemain bersama saya," tutur Deschamps menambahkan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Septian Tambunan
Sumber : UEFA.com
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
25
60
2
Arsenal
25
53
3
Nottm Forest
25
47
4
Man City
25
44
5
Bournemouth
25
43
6
Chelsea
25
43
7
Newcastle
25
41
8
Fulham
25
39
9
Aston Villa
25
38
10
Brighton
25
37
Klub
D
P
1
Persib
23
50
2
Persebaya
23
41
3
Dewa United
23
40
4
Persija Jakarta
23
40
5
Bali United
22
37
6
Borneo
23
35
7
Persita
23
35
8
PSM
23
33
9
Persik
23
33
10
Arema
22
32
Klub
D
P
1
Real Madrid
24
51
2
Atlético Madrid
24
50
3
Barcelona
23
48
4
Athletic Club
24
45
5
Villarreal
24
41
6
Rayo Vallecano
23
35
7
Mallorca
24
34
8
Real Betis
24
32
9
Osasuna
24
32
10
Girona
24
31
Klub
D
P
1
Napoli
25
56
2
Inter
25
54
3
Atalanta
25
51
4
Juventus
25
46
5
Lazio
25
46
6
Fiorentina
25
42
7
Milan
24
41
8
Bologna
24
41
9
Roma
25
37
10
Udinese
25
33
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X