Dan tidak menutup peluang bahwa nantinya laga yang berlangsung di Stadion Wembley harus dilalui dengan babak penalti.
Prospek terjadinya adu penalti bagi The Three Lions rupanya ditakutkan oleh eks pelatih mereka, Roy Hodgson.
Baca Juga: EURO 2020 - Dikira Penyusup, Bek Timnas Italia Sempat Dilarang Masuk ke Lapangan
Roy Hodgson yang sempat menukangi Inggris empat tahun antara 2012 dan 2016, tidak berharap Harry Kane cs melalui laga dengan babak tos-tosan.
Diakui oleh Hodgson bahwa adu penalti adalah cara terkejam untuk kalah dalam pertandingan.
"Harapan utama saya adalah pertandingan tidak berlanjut ke adu penalti," kata Hodgson, dikutip BolaSport.com dari Good Morning Britain.
"Anda dapat berargumen bahwa adu penalti lebih baik daripada lemparan koin."
"Namun, situasi itu adalah cara yang sangat kejam untuk kalah dalam pertandingan, khususnya karena pemain yang gagal mengeksekusi penalti sering difitnah setelahnya," ujar Hodgson menambahkan.
Ketakutan pria berusia 73 tahun tersebut akan adu penalti yang dilakukan Inggris bukannya tanpa alasan.
The Three Lions dihantui rekor adu penalti yang sangat buruk.
Sepanjang sejarah, Inggris telah menjalani 9 babak adu penalti di turnamen resmi.
Dalam 9 kesempatan itu, Inggris hanya mampu meraih kemenangan via adu penalti sebanyak 3 kali.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | ITV, Good Morning Britain |
Komentar