BOLASPORT.COM - Eks pelatih timnas Inggris, Roy Hodgson, berharap The Three Lions jangan sampai melalui laga melawan timnas Denmark dengan babak adu penalti.
Partai terakhir di babak semifinal EURO 2020 bakal mempertemukan antara timnas Inggris dan timnas Denmark.
Duel antara timnas Inggris dan timnas Denmark bakal berlangsung di Stadion Wembley, London, pada Rabu (7/7/2021) atau Kamis pukul 02.00 WIB.
Inggris berhasil melaju ke babak empat besar EURO 2020 setelah menghajar telak Ukraina 4-0.
Baca Juga: EURO 2020 - Paolo Di Canio Sebut Inggris Punya Semua yang Diperlukan
Sementara Denmark mampu menggenggam satu tiket ke semifinal usai menaklukkan sesama kuda hitam, Republik Ceska dengan skor tipis 2-1.
Di turnamen resmi, Inggris dan Denmark pernah saling berhadapan pada Euro edisi 1992.
Namun, pada laga yang berlangsung di babak penyisihan grup tersebut, tidak ada pemenang antara The Three Lions dan Danish Dynamite lantaran laga berkesudahan 0-0.
Secara total, Inggris dan Denmark telah 21 kali bertemu di berbagai ajang.
Baca Juga: Lihat Capaian Jorginho 3 Tahun Terakhir, Messi dan Ronaldo pun Harus Sungkem
The Three Lions mampu mengantongi 12 kemenangan sementara Danish Dynamite hanya meraup 4 kemenangan dan 5 laga sisanya berakhir imbang.
Jika melihat dari rekor pertemuan kedua tim secara keseluruhan, Inggris lebih dijagokan untuk melenggang ke partai puncak.
Apalagi pasukan Gareth Southgate bakal bermain di hadapan para pendukung setianya di Stadion Wembley yang notabene rumah mereka sendiri.
Namun, Denmark arahan Kasper Hjulmand bukanlah tim sembarangan di ajang Piala Eropa kali ini.
Baca Juga: Copa America 2021 - Tembus Final ke-5 bersama Argentina, Lionel Messi Dihantui Catatan 0 Trofi
Denmark termasuk ke dalam salah satu tim paling produktif dalam turnamen empat tahunan Eropa ini dengan melesakkan 11 gol dari lima pertandingan.
Bukan tidak mungkin jika Denmark mampu membuat anak asuh Gareth Southgate terkejut dan kerepotan apalagi mampu mencetak gol cepat.
Dan tidak menutup peluang bahwa nantinya laga yang berlangsung di Stadion Wembley harus dilalui dengan babak penalti.
Prospek terjadinya adu penalti bagi The Three Lions rupanya ditakutkan oleh eks pelatih mereka, Roy Hodgson.
Baca Juga: EURO 2020 - Dikira Penyusup, Bek Timnas Italia Sempat Dilarang Masuk ke Lapangan
Roy Hodgson yang sempat menukangi Inggris empat tahun antara 2012 dan 2016, tidak berharap Harry Kane cs melalui laga dengan babak tos-tosan.
Diakui oleh Hodgson bahwa adu penalti adalah cara terkejam untuk kalah dalam pertandingan.
"Harapan utama saya adalah pertandingan tidak berlanjut ke adu penalti," kata Hodgson, dikutip BolaSport.com dari Good Morning Britain.
"Anda dapat berargumen bahwa adu penalti lebih baik daripada lemparan koin."
"Namun, situasi itu adalah cara yang sangat kejam untuk kalah dalam pertandingan, khususnya karena pemain yang gagal mengeksekusi penalti sering difitnah setelahnya," ujar Hodgson menambahkan.
Ketakutan pria berusia 73 tahun tersebut akan adu penalti yang dilakukan Inggris bukannya tanpa alasan.
The Three Lions dihantui rekor adu penalti yang sangat buruk.
Sepanjang sejarah, Inggris telah menjalani 9 babak adu penalti di turnamen resmi.
Dalam 9 kesempatan itu, Inggris hanya mampu meraih kemenangan via adu penalti sebanyak 3 kali.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | ITV, Good Morning Britain |
Komentar